CD Skripsi
Dinamika Partai Politik Dalam Penjaringan Calon Walikota/Wakil Wali Kota Pekanbaru ( Studi Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2011)
Momentum pemilihan kepala daerah di Kota Pekanbaru yang dilaksanakan pada tahun 2011, memberikan nuansa baru dalam kehidupan berpolitik warga ibu kota. Momentum tersebut mendorong peneliti untuk menganalisis bagaimana proses penjaringan bakal calon walikota itu sendiri. Seperti diketahui, bahwa telah terjadi fluktuasi dukungan yang alot terhadap bakal calon walikota/wakil walikota oleh partai politik. Para bakal calon walikota harus melakukan pencalonan resmi lewat partai politik dan atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan persentase jumlah suara hasil Pemilu 2009 lalu. Pencalonan walikota sebagai langkah awal pelaksanaan demokrasi dilakukan dengan membuat suatu mekanisme untuk memilih calon walikota dari suatu partai. Dalam suatu partai pemilihan dilakukan dengan mempertimbangkan banyak faktor diantaranya, kepemimpinan yang bagus, figur yang dikenal oleh masyarakat luas dan juga dukungan penuh dari partai politik itu sendiri. Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru dengan ruang lingkup Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah dalam pelaksanaan proses penjaringan calon kepala daerah oleh partai politik, serta untuk mengetahui upaya yang di lakukan Partai Politik dalam mengatasi masalah dalam proses penjaringan calon kepala daerah tersebut. Adapun teori (pendekatan) yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini adalah teori tentang partai politik, sistem pemilu, struktur fungsional dan konflik. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriftif yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya secara rinci dan aktual dengan melihat masalah dan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa partai politik biasanya sangat antusias menjaring calon kepala daerah yang akan bertarung dalam pemilihan umum kepala daerah (pemilukada). Untuk menjaring calon Walikota/Wakil Walikota seperti partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggunakan sistem terbuka, memberikan kesempatan kepada setiap warga negara, sedangkan Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lebih mengutamakan calon dari internal partai. Kemudian masing-masing partai melihat popularitas figur calon di kalangan masyarakat, serta basis dukungan partai politik. Namun, upaya penjaringan calon sering kehilangan esensinya. Itupun tidak begitu saja luput dari persoalan-persoalan yang mengarah kepada gesekan atau konflik diinternal partai politik itu sendiri. Hal ini terjadi karena perbedaan pendapat mengenai calon yang diajukan oleh partai politik. Padahal, untuk menghadapi tantangan ke depan dibutuhkan sosok kepala daerah yang berjiwa inovatif dan negarawan
Tidak tersedia versi lain