CD Skripsi
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajarsiswa Kelas V Sd Negeri 25 Pekanbaru
Kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran
matematika merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa diperlukan suatu tindakan
untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Salah
satu pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan model Pembelajaran
Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD
Negeri 25 Pekanbaru”. Tujuan dari penelitian ini adalah apakah model
Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa kelas V SD Negeri 25 Pekanbaru. Sintaks pembelajaran berbasis masalah
terdiri dari 5 tahap. Tahap 1: Mengorientasi siswa pada masalah, Tahap 2:
Mengorganisasi siswa untuk belajar, Tahap 3: Membimbing penyelidikan
individual dan kelompok, Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Tempat
penelitian adalah SD Negeri 25 Pekanbaru dengan subyek penelitian adalah siswa
kelas V yang berjumlah 29 siswa ( 17 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan ).
Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan tahapan tiap siklus
adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Nilai rata-rata kelas
siswa sebelum tindakan 66,20 dengan ketuntasan klasikal 48,27%. Pada siklus I
nilai rata-rata kelas siswa meningkat menjadi 78,62, dengan ketuntasan klasikal
79,31%. Sehingga terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas siswa sebesar 12,42
poin pada siklus I (siklus I dikurangi skor dasar). Pada siklus II nilai rata-rata
kelas siswa meningkat lagi menjadi 89,48. Pada siklus II terjadi peningkatan lagi
sebesar 10,86 poin (siklus II dikurang siklus I), dengan ketuntasan klasikal
93,10%. Pada aktivitas guru juga mengalami peningkatan setiap siklusnya, dari 80
pada siklus pertama pertemuan pertama menjadi 90 pada siklus pertama
pertemuan kedua, kemudian naik pada pertemuan ketiga siklus kedua yaitu 95 dan
pada pertemuan keempat siklus kedua naik menjadi 97,5. Aktivitas siswa selama
pembelajaran juga mengalami peningkatan setiap siklusnya, dari 67,5 pada siklus
pertama pertemuan pertama menjadi 82,5 pada siklus pertama pertemuan kedua,
kemudian naik pada pertemuan ketiga siklus kedua yaitu 90 dan pada pertemuan
keempat siklus kedua naik menjadi 97,5. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
diterima bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 25 Pekanbaru
Tahun Pelajaran 2011/2012.
Tidak tersedia versi lain