CD Skripsi
Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick Untuk Meningkatkan Minat Belajar Pkn Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 018 Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar
Nursalam. 2012. Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick Untuk Meningkatkan Minat Belajar Pkn Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 018 Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.
Berdasarkan fenomena menunjukkan Minat belajar siswa Kelas IV SD Negeri 018 Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau bahwa 50% siswa saja yang berminat belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD Negeri 018 Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau adalah 72 (tujuh puluh dua).
Alasan utama peneliti memilih model pembelajaran cooperative learning type talking stick, karena selama proses pembelajaran berlangsung sesudah guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking stick berlangsung. Mengingat dalam talking stick hukuman dapat diberlakukan, misalnya siswa disuruh menyanyi, berpuisi, atau hukuman-hukuman yang sifatnya positif dan menimbulkan Minat belajar siswa. rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick dapat meningkatkan minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IV SD Negeri 018 Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau?”
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan seperti disampaikan pada bab IV dapat disimpulan beberapa hal seperti beikut:
1. Di SDN 008 siswa yang berminat mengikuti pelajaran PKn hanya 20% sebelum penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick, tetapi setelah Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick Minat siswa menjadi tinggi yakni 61,36% (Berdasarkan Indikator Kinerja Kategori ini sudah tinggi).
2. Skor aktivitas Guru pada siklus I sebanyak 29 dengan 69% dan berada pada klasifikasi Sempurna, kemudian terjadi perubahan setelah melewati siklus II dengan skor 36 dengan persentase 85,71% dengan klasifikasi Sangat Sempurna hal ini terjadi karena guru telah menguasai Metode Model Pembelajaran Cooverative Type Talking Stick dengan Proses.
3. Skor aktivitas siswa pada siklus I sebanyak 104 dengan 33,76% dan berada pada klasifikasi Sangat Rendah, kemudian terjadi perubahan setelah melewati siklus II dengan skor 189 dengan persentase 61,36% dengan klasifikasi tinggi hal ini terjadi karena siswa telah terbiasa dengan penggunaan Metode Model Pembelajaran Cooverative Type Talking Stick dengan Proses.
4. Skor Minat siswa pada siklus I sebanyak 19 dengan 43% dan berada pada klasifikasi rendah, kemudian terjadi perubahan setelah melewati siklus II dengan skor 30 dengan persentase 68,18% dengan klasifikasi tinggi hal ini terjadi karena siswa telah terbiasa dengan Metode Model Pembelajaran Cooverative Type Talking Stick dengan Proses
5. Keberhasilan ini disebabkan dengan menggunakan Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick aktifias siswa menjadi lebih aktif. Dengan kondisi tersebut maka tingkat Minat siswa akan meningkat didalam belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Dari hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah diuraikan di atas menjelaskan bahwa dengan Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick dalam pembelajaran secara benar maka aktifitas siswa menjadi lebih aktif dan dapat meningkatkan Minat belajar siswa menjadi lebih baik. Informasi ini membuktikan bahwa hipotesi penelitian yang berbunyi ”Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick dapat meningkatkan Minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada isswa Kelas IV SDN 018 Kasikan”, ”Diterima” karena Secara umum guru telah memahami dan menguasai cara penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick dan Minat siswa meningkat karena siswa telah terbiasa dan dapat memahami petunjuk guru dalam menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick dengan benar setelah melewati sikuls ke II.
Tidak tersedia versi lain