CD Disertasi
Model Pengelolaan Sampah Berbasis Lingkungan Secara Terpadu Di TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru
Sampah merupakan suatu produk buangan yang dihasilkan dari berbagai macam aktivitas manusia yang mana apabila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan secara fisik maupun biologi. Seiring dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat, memberikan pengaruh besar dalam kontribusi menyumbang volume, jenis dan karakteristik sampah baik di desa maupun perkotaan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru Tahun 2017, jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 1.038.118 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan, 59 kelurahan dengan laju pertumbuhan penduduk yaitu 2,63 %. Volume sampah rata-rata perharinya di Kota Pekanbaru tercatat mencapai ± 610 ton/hari (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, 2017).
Sistem pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru masih mengikuti pola konvensional mulai dari kegiatan penyapuan jalan, pewadahan, pengumpulan sampah, tempat penampungan sementara, dan pengangkutan sampah ke TPA Muara Fajar Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. TPA Muara Fajar saat ini telah menggunakan sistem sanitary landfill dengan metoda area method yang sebelumnya menggunakan metode open dumping, sehingga dampak buangan sampah tidak mencemari lingkungan sekitar. Jika dilihat data sampah yang masuk ke TPA Muara Fajar mulai tahun 2010 hingga tahun 2014, tercatat bahwa jumlah sampah tersebut mengalami peningkatan yang signifikan, namun mulai tahun 2015 hingga tahun 2016 mengalami penurunan volume sampah walaupun jumlahnya belum bisa turun di bawah jumlah sampah tahun 2010.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana teknik operasional pengelolaan sampah, kelembagaan dan organisasi pengelolaan sampah, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, teknologi pengelolaan sampah dan model pengelolaan sampah berbasis lingkungan secara terpadu di TPA Muara Fajar Pekanbaru ?” Secara umum penelitian ini bertujuan untuk : 1) Melihat dan menganalisis teknik operasional pengelolaan sampah, 2) Melihat dan menganalisis kelembagaan dan organisasi pengelolaan sampah, 3) Melihat dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, 4) Melihat dan menganalisis teknologi pengelolaan sampah, 5) Menemukan model pengelolaan sampah berbasis lingkungan secara terpadu di TPA Muara Fajar Pekanbaru. Penelitian ini merupakan studi observasi dengan jenis penelitian secara kuantitatif dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk di Kelurahan Muara Fajar Kota Tahun 2017 sebanyak 6.969 jiwa/1.020 KK. Jenis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini adalah data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian diperoleh yaitu bahwa : 1) Pengelolaan sampah terpadu berbasis lingkungan di sekitar TPA Muara Fajar di Kota Pekanbaru tergolong baik yakni dengan skor 3,74. 2) Teknik operasional pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru tergolong baik dengan skor 4,11. 3) Kelembagaan dan organsiasi di Kota Pekanbaru tergolong baik dengan skor 4.07. 4) Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah masyarakat di sekitar TPA Muara Fajar di Kota Pekanbaru tergolong baik dengan skor 3,87. 5) Teknologi dalam pengelolaan sampah masyarakat di sekitar TPA Muara Fajar di Kota Pekanbaru tergolong baik dengan skor 4,12. 6) Model persamaan yang dihasilkan dari analisis jalur (path analysis) : Y = 0,20X1 + 0,36X2 + 0,31X3 + 0,19X4 + e.
Novelty penelitian dari hasil analisis jalur (path analysis) menerangkan bahwa nilai teknik operasional dengan koefisien jalur sebesar 0,20 mengindikasikan semakin baik teknik operasional pada TPA Muara Fajar maka semakin baik pula pengelolaan sampah terpadu berbasis lingkungan yang dihasilkan. Nilai variabel kelembagaan dan organisasi sebesar 0,36 yang berarti semakin baik kelembagaan dan organisasi yang diterapkan, maka akan menghasilkan pengelolaan sampah pada TPA Muara Fajar juga akan baik. Variabel partisipasi masyarakat nilai 0,31 yang berarti bahwa semakin aktif masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah, maka semakin baik pula pengelolaan sampah terpadu berbasis lingkungan di TPA Muara Fajar. Variabel teknologi yang digunakan dalam pengelolaan sampah memiliki nilai 0,19 menunjukkan setiap upgrade teknologi yang digunakan sebesar 1 satuan maka pengelolaan sampah terpadu berbasis lingkungan akan meningkat sebesar 0,19 satuan.
Tidak tersedia versi lain