CD Skripsi
Disfemisme Dalam Tuturan Masyarakat Desa Igal Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir
Bahasa merupakan alat penting dalam interaksi sosial, dan tiap komunitas
menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Salah satu fenomena dalam penggunaan
bahasa adalah disfemisme, yaitu ungkapan atau kata yang memiliki makna kasar,
tidak sopan, atau berkonotasi negatif. Dalam masyarakat Desa Igal, Kecamatan
Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, disfemisme sering digunakan dalam komunikasi
sehari-hari. Penggunaan kata-kata kasar ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan
seperti keluarga dan masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bentuk dan fungsi disfemisme yang digunakan dalam masyarakat
tersebut.
Penelitian ini mengacu pada teori sosiopragmatik yang meneliti konteks
penggunaan bahasa dalam masyarakat. Disfemisme adalah bentuk kebahasaan yang
digunakan untuk menyampaikan makna yang lebih keras atau kasar. Menurut
berbagai ahli, disfemisme dapat berbentuk kata, frasa, atau ungkapan, dan memiliki
beberapa fungsi, seperti merendahkan orang lain, menunjukkan rasa marah, atau
memperkuat hinaan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode observasi, metode simak, metode cakap, dan metode terjemahan.
Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu: reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Berdasarakan kegiatan penelitian yang peneliti lakukan ditemukan beberapa
bentuk disfemisme yang digunakan oleh masyarakat Desa Igal, di antaranya: bentuk
kata, bentuk frasa, dan bentuk ungkapan. Fungsi disfemisme yang terdapat pada
penelitian ini bervariasi diantaranya yaitu: menghina, mengumpat, membenci,
merendahkan, menghujat, dan marah. fungsi-fungsi tersebut memiliki konteks
tersendiri penggunaannya. Terkadang terdapat tuturan disfemisme dengan fungsi
marah, namun ketika itu dilakukan pada konteks perkumpulan remaja akan menjadi
candaan semata.
Tidak tersedia versi lain