CD Skripsi
pengembangan media pembelajaran interaktif bermuatan etnosains menggunakan articulate storyline pada materi laju reaksi sma/ma sederajat
Dalam pelaksanaan pendidikan abad 21, guru dan peserta didik dituntut mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu komponen pembelajaran adalah media yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Seiring perkembangan teknologi, media pembelajaran berkembang menjadi interaktif yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol jalannya media sesuai kehendak pengguna. Kimia sebagai salah satu cabang ilmu sains memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan sehari-hari, namun masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Konsep laju reaksi dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pengetahuan tradisional maupun kearifan lokal yang ada di Indonesia. Pendekatan etnosains sangat berpotensi untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran kimia materi laju reaksi.
Hasil wawancara dengan guru kimia SMA Negeri 15 Pekanbaru dan SMA Negeri 5 Pekanbaru menunjukkan bahwa peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia laju reaksi. Salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut karena peserta didik cenderung kurang tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan. Hal ini berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik. Guru masih menggunakan media berupa PowerPoint (PPT) sederhana yang hanya berisikan konten materi dan belum diintegrasikan dengan pendekatan etnosains. Salah satu solusi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu melalui pengembangan media pembelajaran interaktif bermuatan etnosains menggunakan articulate storyline pada materi laju reaksi SMA/MA sederajat yang valid dan mendapatkan respon pengguna yang baik.
Dalam penelitian ini, dikembangkan media pembelajaran interaktif bermuatan etnosains menggunakan articulate storyline pada materi laju reaksi SMA/MA sederajat yang dirancang dengan modifikasi model pengembangan 4D menjadi tiga tahapan, yaitu tahap Define (pendefinisian), tahap Design (perancangan), dan tahap Develop (pengembangan). Media yang telah dikembangkan tersebut divalidasi oleh validator materi berdasarkan aspek substansi materi dan aspek desain pembelajaran,
ii
serta oleh validator media berdasarkan aspek tampilan (komunikasi visual) dan aspek pemanfaatan software. Selanjutnya, media tersebut diujicobakan kepada guru kimia berdasarkan aspek kesesuaian, aspek kemudahan, aspek kemenarikan, dan aspek kemanfaatan, serta kepada peserta didik melalui uji coba satu-satu dan uji coba kelompok kecil berdasarkan aspek kemudahan dan aspek kemenarikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif bermuatan etnosains menggunakan articulate storyline pada materi laju reaksi SMA/MA sederajat dinyatakan valid berdasarkan hasil validasi materi meliputi aspek substansi materi dan aspek desain pembelajaran, serta hasil validasi media meliputi aspek tampilan (komunikasi visual) dan aspek pemanfaatan software. Respon pengguna terhadap media pembelajaran interaktif bermuatan etnosains menggunakan articulate storyline pada materi laju reaksi SMA/MA sederajat dinyatakan sangat baik, berdasarkan hasil respon guru meliputi aspek kesesuaian, kemudahan, kemenarikan, dan kemanfaatan, hasil respon peserta didik uji coba satu-satu berupa komentar positif terhadap media, dan hasil respon peserta didik uji coba kelompok kecil meliputi aspek kemudahan dan kemenarikan.
Tidak tersedia versi lain