CD Skripsi
Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Hots Pada Materi Pola Bilangan Berdasarkan Teori Newman Kelas VIII-D SMPN-23 Pekanbaru
Soal HOTS dirancang untuk menilai dan mendorong kemampuan berpikir kompleks siswa. Namun, hasil evaluasi internasional seperti PISA menunjukkan bahwa kemampuan HOTS siswa di Indonesia masih rendah dan menurun sejak 2015. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 November 2023 di SMPN 23 Pekanbaru, mendapati fakta bahwa hasil ulangan harian menunjukkan nilai di bawah rata-rata siswa pada soal HOTS materi pola bilangan.
Menanggapi masalah ini, penting untuk dilakukan analisis kesalahan yang mendalam pada penyelesaian soal HOTS. Teori Newman menawarkan pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan memahami kesalahan siswa melalui lima tahap hirarki: kesalahan membaca, pemahaman, transformasi, keterampilan proses, dan jawaban akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan teori Newman dalam menganalisis kesalahan siswa kelas VIII-D SMPN 23 Pekanbaru dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi pola bilangan. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berguna untuk meningkatkan pembelajaran matematika dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian sebanyak 26 siswa kelas VIII D di SMPN 23 Pekanbaru tahun ajaran 2023/2024. Data dikumpulkan melalui tes tertulis yang terdiri dari 6 soal HOTS yang relevan dan wawancara kepada 13 siswa secara mendalam. Metode analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada tahap reduksi data, peneliti mengoreksi jawaban tes siswa, mendiskualifikasikan jenis kesalahan sesuai teori Newman, dan mentransformasikan hasil wawancara menjadi data tertulis. Data kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan persentase untuk mengidentifikasi pola kesalahan yang dominan. Kesimpulan ditarik berdasarkan perbandingan hasil tes dan wawancara untuk memberikan gambaran lengkap tentang kesalahan yang terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk memastikan keabsahan data, teknik triangulasi diterapkan dengan membandingkan hasil tes dan wawancara.
Hasil penelitian mengenai identifikasi jenis kesalahan berdasarkan teori Newman adalah sebagai berikut; (1) Kesalahan membaca, dengan persentase 27%, melibatkan kesulitan dalam mengurutkan pola atau angka dalam soal, disebabkan oleh ketidakfokusan dan kurangnya pemahaman simbol. (2) Kesalahan memahami masalah terjadi pada 40% siswa, yang gagal menyusun informasi dengan benar akibat kurangnya kebiasaan sistematis dan penguasaan materi. (3) Kesalahan transformasi, yang terjadi pada 50% siswa, menunjukkan ketidakmampuan dalam memilih atau menggunakan rumus yang tepat, disebabkan oleh ketidaktahuan tentang rumus yang benar. (4) Kesalahan kemampuan proses, yang tercatat pada 51% siswa, mencerminkan masalah dalam perhitungan meskipun metode yang benar telah dipilih, sering kali disebabkan oleh kurangnya ketelitian. (5) Kesalahan penentuan jawaban akhir adalah yang paling tinggi, mencapai 61%, menunjukkan ketidakmampuan dalam menentukan jawaban akhir dengan benar, sering disebabkan oleh kurangnya kebiasaan dalam menyusun kesimpulan.
Temuan ini menekankan perlunya perhatian pada setiap tahap dalam proses penyelesaian soal, dari membaca dan memahami soal hingga memilih metode yang tepat dan menyusun jawaban akhir, untuk meningkatkan ketelitian dan pemahaman siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas pendidikan, yang kemudian berdasarkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian kedepannya.
Tidak tersedia versi lain