CD Skripsi
Ekstraksi Dan Karakterisasi Mutu Minyak Ikan Mata Tuna (Thunnus Sp.)
Industri tuna Indonesia dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan dan menjadi salah satu
industri strategis di sektor Kelautan dan Perikanan. Meningkatnya produksi perikanan tuna
menyebabkan limbah yang dihasilkan meningkat. Penilitian ini bertujuan untuk memanfaatkan
limbah ikan tuna berupa mata tuna yang diesktrak menjadi minyak ikan dengan metode dry
rendering. Bahan penelitian yang digunakan adalah mata ikan tuna. Produksi minyak ikan
umumnya menggunakan pemanasan (rendering) dengan suhu 85-95℃. Ekstraksi minyak ikan
mata tuna dilakukan pada perlakuan suhu 50℃, 60℃, dan 70℃ dengan metode dry rendering
selama 5 jam kemudian dilanjutkan dengan proses sentrifugasi (4500 rpm, 4℃, 1 jam). Minyak
ikan yang dilakukan dengan ekstraksi metode dry rendering memperoleh asam lemak tak jenuh
(SFA) dan asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) terbanyak diperoleh pada suhu 60℃ sebesar
18,82% dan 16,29%, asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) terbanyak diperoleh pada suhu 70℃
sebesar 29,50%, nilai rendemen minyak ikan sebesar 19,55% ± 0,08%, nilai peroksida minyak
ikan mata tuna sebesar 34,25 ± 0,03%, nilai asam lemak bebas minyak ikan mata tuna sebesar
1,87 ± 0,006%, nilai bilangan iod minyak ikan mata tuna sebesar 19,23 ± 0,12%.
Indonesian tuna industry from time to time shows an increase and has become one of the
strategic industries in the Marine and Fisheries sector. Increased tuna fisheries production causes
increased waste generation. This study aims to utilize tuna waste in the form of tuna eyes
extracted into fish oil using the dry rendering method. The research material used was tuna eye.
Fish oil production generally uses heating (rendering) with a temperature of 85-95℃. Tuna eye
fish oil extraction was carried out at 50 ℃, 60 ℃, and 70 ℃ with the dry rendering method for 5
hours then followeed by a centrifugation process (4500 rpm, 4℃, 1 hour). Fish oil carried out by
extraction of the dry rendering method obtained the most unsaturated fatty acids (SFA) and
mono-unsaturated fatty acids (MUFA) obtained at 60 ℃ at 18.82% and 16.29%, polyunsaturated
fatty acids (PUFA). The most was obtained at a temperature of 70 ℃ of 29.50%, the
yield of fish oil was of 19.55% ± 0.08%, the peroxide value of tuna eye oil was 34.25 ± 0.03%,
the value of fish oil free fatty acids tuna eyes were 1,87 ± 0,006%, tuna fish oil iodine value was
19,23 ± 0,12%.
Keywords: Thunnus sp, tuna’s eye, fish oil, dry rendering, centrifuge
1)Student of the Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau
2)Lecturer of th Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau
Tidak tersedia versi lain