CD Skripsi
Pengaruh Penambahan Pisang Ambon Lumut (Musa accuminata Colla) Terhadap Kualitas Tempoyak Durian (Durio zibethinus.Murr) Sebagai Rancangan LKPD Materi Bioteknologi Sma Kelas X
Tempoyak merupakan bahan makanan tradisional yang diperoleh melalui fermentasi daging buah durian sehingga dihasilkan produk berupa pasta berwarna putih kekuningan serta memiliki aroma menyengat dan citarasa yang khas. Tempoyak merupakan makanan khas Riau, salah satunya terdapat di Kabupaten Rokan Hulu. Masyarakat Rokan Hulu menyebut tempoyak dengan sebutan asam durian. Masyarakat Rokan Hulu sangat menggemari tempoyak, dan diolah menjadi asam pedas, kokek asam durian, dan lain-lain. Tempoyak menjadi makanan yang wajib ketika acara besar atau acara adat di Kabupaten Rokan Hulu, seperti acara tambak kubur, pesta pernikahan atau jemput makan, dan lain-lain. Tempoyak akan terhambat produksinya ketika durian langka, salah satu alternatif dalam permasalahan tersebut yaitu dengan menambahkan bahan tambahan dalam pembuatan tempoyak. Bahan tambahan tersebut yaitu, dengan menambahkan pisang ambon lumut (Musa accuminata Colla) sehingga dapat memperbanyak tempoyak yang dihasilkan, juga untuk mengurangi aroma khas durian bagi peggemar tempoyak yang kurang suka aroma khas durian serta mengurangi rasa asam pada tempoyak.
Kebutuhan bahan ajar perlu ditingkatkan agar peserta didik ikut terlibat aktif serta dapat memperoleh pengetahuanya secara mandiri, maka dari itu dibutuhkan bahan ajar yang lebih inovatif, faktual dan kontekstual agar dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, misalnya bahan ajar LKPD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pisang ambon lumut terhadap kualitas tempoyak durian, serta merancang bahan ajar LKPD dari hasil penelitian pada materi Inovasi Teknologi Biologi yaitu Bioteknologi Konvensional SMA kelas X.
Penelitian ini dilaksanakan pada Mei-Agustus 2024 di Laboratorium PMIPA serta Laboratorium Teknologi Pangan Faperta. Parameter penelitian terdiri dari sifat kimia (kadar air, total asam, dan pH), kandungan gizi (serat, protein, dan karbohidrat), organoleptik serta hedonik pada tempoyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pisang ambon lumut berpengaruh nyata terhadap kualitas tempoyak durian dari mutu kimia dan mutu sensoris. Hasil penelitian mendapatkan perlakuan yang terbaik adalah perlakuan A2 yaitu tempoyak dengan penambahan 15% pisang ambon lumut yang memiliki kadar air 68,6%, total asam 0,39%, kadar serat 10,45%, kadar karbohidrat 11,12% serta yang paling disukai oleh panelis dari segi warna, aroma, rasa, dan tekstur yaitu berwarna putih kekuningan, beraroma durian menyengat, memiliki rasa asam dan sedikit manis serta bertekstur lunak dan sedikit berair. Mutu kimia atau kandungan gizi tempoyak dengan penambahan pisang ambon lumut tidak mengubah kandungan gizi tempoyak secara signifikan. Hasil penelitian selanjutnya diintegrasikan sebagai bahan ajar LKPD Biologi SMA kelas X pada materi Inovasi Teknologi Biologi yaitu Bioteknologi Konvensional yang dikembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, dan Evaluation), namun pada penelitian ini disederhanakan menjadi 3 tahap saja, yakni tahap analisis, desain, dan pengembangan.
Tidak tersedia versi lain