CD Skripsi
Pengaruh Latihan Shuttle Run dan Three Corner Drill Terhadap Kelincahan Atlet Sepakbola Putra SSB Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Dumai
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara shutte run dan three corner drill terhadap kelincahan dan mana yang lebih baik antara kedua latihan tersebut terhadap kelincahan.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan Matched Subjectc by Designs yaitu melakukan matching karena hakekat subjects matching adalah sedemikian rupa sehigga pemisahan pasangan-pasangan subjek (pair of subjects) masing-masing grup eksperimen secara otomatis akan menyeimbangkan kedua grup ini. Sampel yang digunakan adalah atlet SSB Teluk Binjai, usia 16 – 20 tahun sebanyak 18 atlet. Dari 18 atlet dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Eksperimen 1( E1 ) dengan perlakuan latihan shuttle run dan kelompok Eksperimen 2 ( E2 ) dengan perlakuan latihan three corner drill, sehingga masing-masing terdiri dari 9 atlet. Untuk menentukan kelompok eksperimen dengan cara diundi. Selanjutnya pelaksanaan perlakuan diberikan kepad atlet selama 4 minggu. Akhir dari perlakuan tersebut kemudian diadakan post test atau tes akhir. Analisis data dilaksanakan dengan rumus t-tes pendek.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari selisih perhitungan antara mean pretes mean postes didapat nilai sebesar 7,49 detik dikurangi 6,55 detik sehingga pada latihan shuttle run mengalami peningkatan sebesar 0,94 detik. Demikian halnya dengan perhitungan selisih mean pretes dan mean postes untuk latihan three corner drill diperoleh nilai sebesar 8,07 detik dikurangi 7,01 detik,sehingga pada latihan three crner drill mengalami peningkatan sebesar 1,06 detik. Setelah dihitung perbandingan antara latihan shuttle run dan three corner drill mempunyai pengaruh sebesar 0,94 detik dan 1,06 detik terhadap kelincahan. Sehingga latihan shuttle run maupun three corner drill sama-sama meningkatkan kelincahan. Dari perhitugan selisih pretes dan postes pada latihan shuttle run maupun three corner drill didapat t-hitung lebih besar dari pada t-tabel. Nilai t-hitung shuttle run sebesar 4,843 dan nilai t-hitung three corner drill sebesar 5,196. Setelah t-hitung diketahui,selanjutnya mencari t-tabel dengan taraf signifikan5 % derajat kebebasan (db) 8 pada nilai t. Dari tabel didapat nilai t-tabel sebesar 2,306. Dengan membandingkan t-tabel dengan t-hitung diperoleh t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 4,843 > 2,306 pada latihan shuttle run dan 5,196 > 2,306 pada latihan three corner drill. Karena yang dihitung kecepatan, maka latihan three corner drill lebih baik dari pada latihan shuttle run dalam meningkatkan kelincahan. Dan berdasarkan perhitungan perbedaan hasil kelompok latihan shuttle run dan three corner drill didapat nilai sebesar 0,807 detik dari perhitungan nilai t-test.
Simpulan penelitian ini adalah baik latihan shuttle run maupun three corner drill mempunyai pengaruh yaitu sama-sama dapat meningkatkan kelincahan. Dan latihan three corner drill lebih baik daripada latihan shuttle run
dalam meningkatkan kelincahan pada atlet SSB Teluk Binjai.
Sehubungan dengan kesimpulan yang diamati, maka kepada para pembina pelatih olahraga khususnya cabang olahraga, disarankan hal-hal sebagai berikut : 1) Mempertahankan dan meningkatkan pola pembinaan prestasi yang telah berjalan dengan baik, 2) kepada para pelatih disarankan menggunakan metode latihan three corner drill untuk meningkatkan kelincahan pada atlet sepakbola yang dibina.
Tidak tersedia versi lain