CD Skripsi
Pengembangan instrumen asesmen tipe akm untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis peserta didik fase d pada materi plsv dan pTlsv
Latar belakang dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat kemampuan
komunikasi matematis peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen asesmen tipe AKM untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis peserta didik fase D pada materi PLSV dan PtLSV yang valid, reliabel, serta memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik.
Instrumen asesmen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menggambarkan kondisi subjek yang akan dinilai. Terdapat tiga komponen yang diukur dalam instrumen soal tipe AKM yaitu konten bilangan, pengukuran dan geometri, data dan ketidakpastian, serta aljabar; tingkat kognitif pemahaman, penerapan, dan penalaran; konteks personal, sosial budaya, dan saintifik. Adapun indikator kemampuan komunikasi matematis yang digunakan yaitu: menyatakan masalah ke dalam ide matematis tertulis, menyatakan suatu masalah matematis ke dalam model matematika, merepresentasikan penyelesaian masalah matematis tertulis dengan terorganisasi dan terstruktur, dan mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan tipe formative research yang terdiri atas tahap preliminary dan tahap formative evaluation. Langkah-langkah tahap formative evaluation diadopsi dari Tessmer, meliputi self evaluation, expert review, one-to-one, small group dan field test.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, angket, dan tes. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, angket respon peserta didik, dan soal tes kemampuan komunikasi matematis. Teknik analisis data menggunakan bantuan software Microsoft Excel dan SPSS.
Pada tahap preliminary peneliti melakukan analisis kurikulum dan karakteristik peserta didik. Berdasarkan hasil analisis peneliti mendesain produk awal dan instrumen penelitian. Tahap self evaluation dilakukan dengan cara menilai dan mengecek kelengkapan produk awal. Tahap expert review dilakukan bersamaan dengan one-to-one dengan cara validasi soal oleh para ahli dan ujicoba soal kepada non subjek. Tahap small group dilakukan dengan ujicoba soal kepada
ii
7 peserta didik yang berkemampuan heterogen. Tahap field test dilakukan ujicoba
kepada subjek penelitian guna mendapatkan nilai validasi isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Berdasarkan penilaian oleh validator, diperoleh hasil rata-rata tiap aspek validitas rasional dari aspek isi sebesar 4.8, aspek konstruksi sebesar 4.6, dan aspek muka sebesar 4.2. Rata-rata total validitas dari ketiga aspek tersebut adalah 4.5 dan memiliki kriteria sangat valid. Pada analisis validitas empiris, dari 10 butir soal yang dikembangkan diperoleh 8 butir soal kemampuan komunikasi matematis yang valid. Nilai reliabilitas soal kemampuan komunikasi matematis sebesar 0.83 dengan kriteria tinggi. Pada analisis tingkat kesukaran soal diperoleh 3 soal mudah, 4 soal sedang, dan 1 soal sukar. Pada analisis daya pembeda soal kemampuan komunikasi matematis 3 soal memiliki daya pembeda baik dan 5 soal memiliki daya pembeda cukup. Dengan demikian, produk final dari instrumen asesmen kemampuan komunikasi matematis yang dikembangkan adalah soal kemampuan komunikasi matematis berjumlah 8 soal uraian yang valid, reliabel, serta memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik.
Tidak tersedia versi lain