CD Skripsi
Pengembangan modul ajar berbasis problem based learning konten relasi dan fungsi untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas viii smp fase d
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang merupakan salah satu tujuan pembelajaran dalam kurikulum merdeka, namun faktanya KKM peserta didik masih rendah yang ditunjukkan oleh beberapa penelitian terdahulu dan proses pembelajaran belum efektif. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru akibatnya pembelajaran belum maksimal dalam aktivitas belajar yang melibatkan peserta didik secara mandiri dalam proses pemecahan masalah dan modul ajar yang digunakan guru belum memenuhi komponen minimun penyusunan modul ajar kurikulum merdeka. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan menerapkan kemampuan komunikasi matematis adalah model pembelajaran berbasis masalah atau PBL. Oleh karena itu, diperlukannya rancangan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis peserta didik melalui model PBL dalam bentuk modul ajar. Modul ajar yang dikembangkan sesuai dengan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pembelajaran (BSKAP) 2022 tentang Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa modul ajar pada konten Relasi dan Fungsi berbasis PBL untuk memfasilitasi KKM peserta didik yang memenuhi kategori valid dan praktis.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan 4D yang terdiri dari tahap Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran). Pada tahap define dilakukan analisis awal akhir, analisis peserta didik, analisis konsep, analisis tugas, dan merumuskan tujuan pembelajaran. Pada tahap design dilakukan penyusunan lembar validasi dan praktikalitas, pemilihan media, pemilihan format dan rancangan awal. Pada tahap develop dilakukan penilaian oleh tiga validator yang terdiri dari dosen Pendidikan Matematika STAIN Bukittinggi, dosen PGSD Universitas Riau, dan guru matematika di SMPN 37 Pekanbaru yang berkualifikasi magister. Setelah modul ajar valid, maka dilakukan one to one evaluations terhadap 3 orang peserta didik untuk mengetahui
ii
keterbacaan LKPD pada Modul Ajar. Produk yang telah dilakukan one to one evaluation, maka dilakukan uji kelompok kecil kepada 6 orang peserta didik dengan kemampuan heterogen. Setelah LKPD dinyatakan praktis pada uji kelompok kecil, maka dilakukan uji kelompok besar kepada 36 orang peserta didik dengan kemampuan heterogen dan diperoleh LKPD memenuhi kategori sangat praktis. Pada tahap disseminate dilakukan pengemasan modul ajar yang kemudian disebarluaskan dengan memberikan kepada sekolah yang berkontribusi pada penelitian dan publikasi dalam bentuk artikel dan diseminarkan melalui seminar hasil.
Hasil pada tahap define ditemukan bahwa modul ajar yang digunakan masih belum sesuai dengan komponen minimum penyusunan modul ajar kurikulum merdeka dan belum bisa membantu peserta didik dalam mengembangkan KKM. Tahap design dihasilkan rancangan produk perangkat pembelajaran berupa modul ajar , LKPD dan asesmen disesuaikan dengan model Problem Based Learning. Selain itu, peneliti juga membuat lembar validasi modul ajar, LKPD dan Asesmen untuk validator mengenai kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan serta angket respon peserta didik mengenai praktikalitas LKPD yang dikembangkan.
Kegiatan tahap Develop adalah memvalidasi produk oleh validator dan revisi produk sesuai saran validator. Modul ajar, LKPD dan asesmen yang dikembangkan telah divalidasi oleh validator dan dinyatakan valid dengan rata-rata nilai validasi modul ajar adalah 93%, rata-rata nilai validasi LKPD adalah 88%, dan rata-rata nilai validasi asesmen adalah 85%. Setelah di validasi kemudian dilakukan one to one evaluation. Hasil one to one evaluation adalah perbaikan desain pada halaman awal LKPD dan kalimat instruksi yang sulit dipahami peserta didik. Pada uji kelompok kecil diperoleh skor rata-rata praktikalitas adalah 88%. Hasil uji kelompok besar diperoleh skor rata-rata adalah 90%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan modul ajar konten relasi dan fungsi berbasis PBL untuk memfasilitasi KKM peserta didik telah memenuhi kriteria valid dan praktis.
Tidak tersedia versi lain