CD Skripsi
Optimasi Produksi Kitinase Trichoderma Asperellum T.N.C52 Dengan Variasi Konsentrasi dan Ukuran Partikel Induser Dari Limbah Kulit Udang
Kitin secara umum banyak terdapat pada kepiting, udang, cumi, dan
kerang yang merupakan limbah padat. Kitin dapat digunakan sebagai induser
untuk produksi kitinase dari beberapa mikroorganisme antara lain seperti jamur
T. asperellum T.N.C52. Jamur ini merupakan salah satu galur Trichoderma yang
diisolasi dari tanah perkebunan coklat di Riau dan merupakan koleksi
Laboratorium Biokimia FMIPA UR yang mampu memproduksi kitinase.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi dan
ukuran partikel induser dari limbah kulit udang sungai (LKUS) dan udang laut
(LKUL) terhadap aktivitas kitinase T. asperellum T.N.C52 dan
membandingkannya dengan induser kitin IPB. Variasi konsentrasi induser yang
digunakan adalah 0,2%; 0,5%; 1%; dan 2,5% dan variasi ukuran partikelnya
adalah 60, 100, dan 200 mesh. Penentuan aktivitas ekstrak kasar kitinase
dilakukan dengan metode Nelson Somogyi. Kadar protein ekstrak kasar kitinase
ditentukan dengan metode Lowrey. Aktivitas spesifik diperoleh dari aktivitas
enzim dibagi dengan kadar protein. Perbandingan aktivitas kitinase T. asperellum
T.N.C52 pada konsentrasi dan ukuran partikel induser yang berbeda dan aktivitas
spesifiknya dianalisis menggunakan uji Anova dan Duncan jarak berganda.
Ekstrak kasar kitinase dari T. asperellum T.N.C52 dengan induser kitin
IPB, LKUS, dan LKUL menunjukkan aktivitas tertinggi yang berbeda signifikan
(p
Tidak tersedia versi lain