CD Skripsi
Perjuangan Otonomi Khusus Provinsi Riau:Studi Terhadap Forum Nasional Perjuangan Rakyat Riau Untuk Otonomi Khusus Provinsi Riau (2007-2008)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tiga faktor penting. Pertama,
diberikannya otonomi khusus bagi Provinsi Papua dan NAD. Kedua, terkesan
ketidaksiapan Pemerintah Pusat memberikan otonomi kepada daerah khususnya
Provinsi Riau. Ketiga, sebagian orang menganggap bahwa Provinsi Riau gagal
memperjuangkan kemerdekaannya dan sekarang sedang memperjuangkan
otonomi khusus.
Berdasarkan latar belakang tersebut, ada beberapa faktor yang
menyebabkan Provinsi Riau menuntut otonomi khusus, diantaranya karena peran
dan sumbangan Provinsi Riau (Melayu) dalam pembentukan NKRI serta
kontribusi SDA Provinsi Riau. Kemudian didukung oleh fenomena-fenomena
yang terjadi di Provinsi Riau, diantaranya hasil Kongres Rakyat Riau II yang
menetapkan otonomi khusus sebagai suara terbanyak kedua, kegagalan otonomi
daerah, perjuangan Riau Merdeka dianggap gagal, kesepakatan pada dialog
interaktif bahwa perjuangan mensejahterakan rakyat Riau melalui otonomi
khusus.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi Fornas Otsus
Riau dalam memperjuangkan Otonomi Khusus Provinsi Riau dan apa saja
kendala-kendalanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Setelah data
terkumpul, kemudian dikelompokkan menurut jenisnya, dan hasilnya
dihubungkan dengan teori-teori yang terdapat dalam telaah pustaka.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa strategi Fornas Otsus Riau adalah
menentukan format Otonomi Khusus Provinsi Riau, mensosialisasikan perjuangan
Fornas Otsus Riau kepada masyarakat Riau, membentuk Fornas Otsus Riau
tingkat Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, membentuk Generasi Muda Otonomi
Khusus Provinsi Riau, membentuk Group Perbincangan Kampung Fornas Otsus,
membuat Naskah Akademik Otonomi Khusus Provinsi Riau dan
mensosialisasikan Naskah Akademik Otonomi Khusus Provinsi Riau. Dalam
proses pelaksanaan strategi dan perjuangan tersebut, Fornas Otsus Riau
mengalami beberapa kendala, diantaranya banyak pengurus yang tidak aktif,
organisasi sayap Fornas Otsus Riau tidak berfungsi, tidak memiliki sumber dana
atas nama Fornas Otsus Riau, adanya kepentingan politik pengurus dalam
perjuangan, tidak adanya sistem evaluasi Fornas Otsus Riau, tidak adanya target
waktu pencapaian status Otonomi Khusus Provinsi Riau, budaya damai
masyarakat Riau, tidak adanya dukungan konkrit dari Pemerintah Provinsi Riau,
sosialisasi perjuangan kepada masyarakat Riau kurang maksimal, perjuangan Riau
merdeka masih dilanjutkan oleh FKPMR dan kurangnya dukungan dari anggota
DPD RI asal pemilihan Provinsi Riau.
Tidak tersedia versi lain