CD Skripsi
Pengembangan Modul Ajar Berbasis Problem Based Learning Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Topik Statistika Untuk Memfasilitasi Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan komunikasi matematis di Indonesia khususnya kota Pekanbaru. Kemampuan komunikasi matematis penting dimiliki peserta didik karena pembelajaran yang dilakukan tidak hanya bersifat hafalan dan paham dengan konsep pembelajaran tetapi dengan pemahaman pembelajaran itu mampu memaparkan ide dan gagasannya dengan bahasanya sendiri; memaparkan ide dan gagasannya melalui gambar, grafik dan tabel serta mampu membuat pemodelan matematika dari permasalahan yang diberikan. Dalam proses pembelajaran saat ini menerapkan kurikulum merdeka. Dalam perencanaan proses pembelajaran dala kurikulum merdeka terletak pada modul ajar yaitu sebagai salah satu perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru. Salah satu cara untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis dengan memberikan inovasi pembelajaran yang mengarah kepada tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan indikator kemampuan komunikasi matematis. Salah satu inovasi pembelajaran yang bisa dilakukan dengan mengembangkan modul ajar karena dalam bagian modul ajar terdapat perencaaan pembelajaran yang dapat diberi inovasi pembelajaran dengan tujuan memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis.
Kemampuan komunikasi matematis dalam mengembangkan modul ajar dibutuhkan suatu model dan pendekatan pembelajaran. Salah satu model dan pendekatan pembelajaran yang memuat indikator kemampuan komunikasi adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Dalam mengembangkan modul ajar dengan pendekatan CTL diperlukan juga topik pembelajaran dengan capaian pembelajaran yang memuat indikator kemampuan komunikasi matematis. Salah satunya topik statistika kelas VII SMP yang memuat materi Data dan Diagram. Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti merasa perlu untuk mengembangkan modul ajar matematika yang dapat memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis peserta didik.
Penelitian untuk mengembangkan modul ajar merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Pada tahap analysis, kegiatan yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik peserta didik. Selanjutnya pada tahap design merupakan proses sistematik yang dimulai dari penentuan sumber daya yang dibutuhkan, ditentukan cakupan, struktur, dan urutan materi pembelajaran yang disusun berdasarkan analisis isi, kemudian merancang layout modul ajar sehingga menghasilkan draft 1 serta merancang angket validasi dan angket kepraktisan. Pada tahap development dilakukan pembuatan produk berdasarkan desain yang telah dibuat, validasi produk dan uji coba satu-satu (uji keterbacaan). Tahap implementation dilakukan, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Evaluation merupakan proses yang dilakukan untuk memberikan nilai serta melakukan perbaikan terhadap produk. Dari beberapa tahap model pengembangan akan menghasilkan produk berupa modul ajar berbasis Problem Based Learning pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis Topik Statistika pada peserta didik kelas VII SMP yang valid dan praktis.
Hasil pada tahap analysis, diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII di Indonesia khususnya kota Pekanbaru masih rendah dikarenakan kurangnya suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis. Pada proses pembelajaran menerapkan kurikulum merdeka dan guru menggunakan modul ajar sebagai salah satu bahan ajar, maka dapat mengembangkan suatu modul ajar yang inovatif untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis siswa. Salah satunya dengan mengembangkan modul ajar berbasis kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis. Hasil pada tahap design diperoleh rancangan Modul Ajar sebagai draft 1 dan rancangan angket validasi dan praktikalitas. Hasil pada tahap development diperoleh produk Modul ajar yang sesuai dengan rancangan pada tahap design. Kemudian di validasi produknya oleh validator. Produk yang dihasilkan berkategori sangat valid dengan nilai rata-rata 90% . Produk yang valid akan diuji keterbacaan produk dengan 3 orang peserta didik. Pada tahap implementation, hasil akhir dari uji kelompok kecil sampai ke kelompok besar dikategorikan sangat praktis dengan nilai rata-rata 91% pada LKPD. Hasil setia tahap pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Modul ajar matematika yang mengacu pada Kurikulum Merdeka berbasis Problem Based Learning dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Topik Statistika untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi peserta didik kelas VII SMP yang memenuhi syarat valid dan praktis
Tidak tersedia versi lain