CD Skripsi
pengaruh konsentrasi garam dan lama fermentasi ikan seluang (rASBORA ARGYROTAENIA bLKR) dalam pembuatan bekasam sebagai rancangan lkpd materi bioteknologi konvensional
Bekasam adalah makanan tradisional hasil fermentasi yang berbahan dasar ikan, garam, dan sumber karbohidrat seperti beras sangrai. Bekasam dapat ditemui diberbagai daerah di Indonesia, termasuk Riau. Dalam pembuatan bekasam, biasanya masyarakat Kampar menggunakan ikan air tawar yang banyak ditemukan di Sungai Kampar seperti ikan patin atau ikan gabus yang memiliki tipe daging tebal. Selain kedua jenis ikan tersebut, ikan lain yang juga banyak ditemukan di Sungai Kampar yaitu ikan seluang. Berbeda dengan ikan patin dan ikan gabus yang memiliki tipe daging yang tebal, ikan seluang (Rasbora argyrotaenia Blkr) bertubuh kecil dan memiliki tipe daging yang cenderung tipis. Meskipun demikian, keberadaaannya mudah dijumpai dan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif jenis ikan dalam pembuatan bekasam. Untuk menghasilkan bekasam ikan seluang yang berkualitas baik, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui konsentrasi garam dan lama fermentasi yang tepat karena keduanya berperan penting dalam menentukan kualitas bekasam. Masyarakat setempat belum pernah menggunakan ikan kecil seperti ikan seluang untuk membuat bekasam. Selain hal tersebut, mayoritas masyarakat saat ini sudah mulai melupakan bekasam. Generasi muda, termasuk peserta didik juga tidak mengenal bekasam sebagai salah satu kearifan lokal setempat. Oleh karena itu, bekasam dapat diperkenalkan kembali melalui pembelajaran dalam kurikulum merdeka.
Kurikulum merdeka yang terintegrasi dengan kearifan lokal setempat dapat menjadikan proses pembelajaran lebih relevan dan kontekstual. Salah satu media untuk mendukung hal tersebut yaitu melalui bahan ajar seperti Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) karena dapat membuat kegiatan belajar menjadi efektif, efisien, dan mendorong terciptanya Student Centered Learning sehingga peserta didik menjadi lebih aktif. LKPD perlu terus ditingkatkan dan divariasikan agar peserta didik ikut terlibat aktif serta dapat memperoleh pengetahuan secara mandiri. Oleh karena itu diperlukan LKPD yang lebih inovatif, faktual, dan kontekstual untuk mengasah kreativitas serta meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
ii
materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi SMA Negeri 1 Kampar Timur, diketahui belum adanya LKPD berbasis kearifan lokal. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk merancang LKPD pembuatan bekasam ikan seluang sebagai bahan ajar berbasis kearifan lokal.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen RAL faktorial 3x3 dengan 3 kali ulangan. Dilaksanakan pada September 2024-Maret 2025 di Laboratorium PMIPA FKIP dan Laboratorium FAPERTA Universitas Riau. Parameter penelitian ini terdiri dari kadar protein, kadar lemak, pH, kadar air, organoleptik (warna, aroma, tekstur, dan rasa) serta uji hedonik. Hasil penelitian selanjutnya digunakan untuk merancang bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bioteknologi konvensional kelas X yang dikembangkan melalui tahap analysis, tahap design, dan tahap development.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi garam dan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap kualitas bekasam ikan seluang (Rasbora argyrotaenia Blkr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paling terbaik ditinjau dari uji kadar protein yaitu P3T2 (22,14%), kadar lemak yaitu P1T1 (3,44%), pH yaitu P1T3 (5,60), dan kadar air yaitu P3T2 (43,24%). Sedangkan perlakuan terbaik menurut uji organoleptik (warna, aroma, tekstur, dan rasa) dan hedonik dari panelis adalah perlakuan P2T2, yaitu perlakuan dengan konsentrasi garam 20% dan difermentasi 10 hari yakni berwarna agak kusam (coklat terang), beraroma khas bekasam dan sangat tajam sekali aromanya, ikan mengerut dan lunak, serta rasanya gurih sekali. Setelah dilakukan validasi oleh dua dosen ahli, rancangan LKPD pembuatan bekasam ikan seluang (Rasbora aryrotaenia Blkr) dikatakan sangat valid dengan rerata segi materi 3,78 dan rerata segi media 3,95.
Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi garam 20% dan lama fermentasi 10 hari dijadikan sebagai sumber informasi dalam membuat bekasam ikan seluang dan LKPD Pembuatan Bekasam Ikan Seluang (Rasbora argyrotaenia Blkr) dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bioteknologi konvensional kelas X SMA.
Tidak tersedia versi lain