CD Skripsi
Pengaruh Penambahan Bakteri Endofit Pada Media Tanam Jamur Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Sebagai Modul Materi Jamur Kelas X SMA
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki kelembapan yang tinggi sehingga ideal untuk tumbuhnya jamur (fungi). Salah satu jamur yang digemari oleh masyarakat sebagai bahan pangan ialah jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Namun, produksi jamur tiram dari tahun ke tahun semakin menurun. Data Badan Pusat Statistik tahun 2021, produksi jamur tiram Provinsi Riau hanya 847 kg/tahun, sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 4.995 kg/tahun. Produksi jamur tiram perlu ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Solusi dalam meningkatkan pertumbuhan jamur tiram adalah dengan memanfaatkan pupuk hayati yaitu bakteri endofit. Penambahan bakteri endofit diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan, pengambilan nitrogen melalui proses fiksasi nitrogen, serta mengatasi serangan dari berbagai penyakit. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu materi dalam bahan ajar modul pada materi jamur Basidiomycota kelas X tingkat SMA/MA KD 3.7 dan 4.7. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bakteri endofit pada media tanam jamur terhadap pertumbuhan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan potensinya sebagai bahan ajar modul materi Jamur Basidiomycota kelas X SMA/MA semester genap KD 3.7 dan KD 4.7.
Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga November 2022 di Laboratorium Biologi Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Spesies endofit yang digunakan yaitu Bacillus subtilis dan Bacillus velezensis yang ditambahkan pada saat proses pengomposan dan munculnya pin head. Penelitian dilakukan melalui 2 tahap yaitu tahap 1 pengaruh penambahan bakteri endofit pada media tanam jamur terhadap pertumbuhan jamur tiram dengan menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu G0 (tanpa penambahan bakteri endofit), G1 (penambahan Bacillus subtilis 10 ml/baglog saat pengomposan), G2 (penambahan Bacillus velezensis 10 ml/baglog saat pengomposan), G3 (penambahan Bacillus subtilis 10 ml/baglog saat munculnya pin head), G4 (penambahan Bacillus velezensis 10 ml/baglog saat
munculnya pin head). Parameter penelitian meliputi laju pertumbuhan miselium,
jumlah tudung buah, berat basah, dan diameter tudung buah. Analisis hasil
penelitian menggunakan Analysis of Variances (ANOVA) pada taraf kepercayaan
5%. Apabila berpengaruh signifikan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan
Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Tahap 2 penelitian ini merupakan
pembuatan bahan ajar modul dengan alur rancangan yaitu Analyze, Design, dan
Development.
Hasil penelitian penambahan bakteri endofit pada media tanam jamur
berpengaruh nyata terhadap parameter berat basah dan diameter tudung jamur.
Perlakuan penambahan Bacillus subtilis saat munculnya pin head memberikan
berat basah tertinggi dengan rata-rata 120 gram. Perlakuan penambahan Bacillus
velezensis saat pengomposan memberikan diameter tudung jamur tertinggi dengan
rata-rata 5,846 cm. Parameter laju pertumbuhan miselium dan jumlah tudung buah
tidak berpengaruh
Tidak tersedia versi lain