CD Skripsi
Pengaruh Model Problem Based Learning Melalui Blended Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI SMA Negeri Plus Provinsi Riau Pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh
Pada abad 21 di era zaman digitalisasi ini guru tidak hanya dituntut dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang tepat, namun guru juga dituntut untuk dapat menggunakan media atau inovasi pembelajaran yang sangat tepat dalam memberikan suatu rubrik penilaian, dan menerima laporan atau melakukan suatu layanan konsultasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan hasil pra survey di SMA Negeri Plus Provinsi Riau didapatkan jika pencapaian kemampuan berpikir kreatif siswa kurang baik, dikarenakan siswa kurang kreatif dalam mencetuskan berbagai ide atau gagasan serta mengelaborasi jawaban menjadi lebih menarik pada saat proses pembelajaran berlangsung, faktor yang membuat siswa kurang kreatif pada saat proses pembelajaran berlangsung karena kurangnya inovasi pembelajaran dalam proses belajar. Hal tersebut membuat siswa kurang tertarik dalam melaksanakan proses belajar dan minat membaca kurang sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa juga kurang baik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Problem Based Learning melalui Blended Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI SMA Negeri Plus Provinsi Riau pada materi sistem pertahanan tubuh.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experimental research) dengan desain pretest posttest control group design. Penelitian dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri Plus Provinsi Riau. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MS SMA Negeri Plus Provinsi Riau yang berjumlah 4 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Dari hasil penentuan sampel diperoleh kelas XI MS 1 sebagai kelas eksperimen, diberi perlakuan pembelajaran dengan model Problem Based Learning melalui Blended Learning. Parameter yang diukur adalah kemampuan berpikir kreatif. Indikator dari berpikir kreatif meliputi : berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinil, dan berpikir elaborasi. Pengumpulan data menggunakan penilaian pretest dan posttest, serta lembar observasi kemampuan berpikir kreatif siswa. Analisis data dengan menggunakan SPSS Versi 25.
Berdasarkan hasil analisis penelitian bahwa pemberian model Problem Based Learning melalui Blended Learning didapatkan nilai N-gain keseluruhan aspek berpikir kreatif yaitu 0,43 yang termasuk kedalam (kategori efektif), dan indeks N-gain masing-masing indikator dari kemampuan berpikir kreatif, yaitu kemampuan berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinil, dan berpikir elaborasi yang juga termasuk kedalam kategori efektif. Hasil tersebut juga didukung oleh data hasil observasi kemampuan berpikir kreatif siswa selama pembelajaran berlangsung. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas kontrol tanpa model Problem Based Learning dan kelas
eksperimen yang diberi model Problem Based Learning melalui Blended
Learning, dimana kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol berdasarkan nilai
pretest dan posttest hanya termasuk kedalam kategori cukup kreatif dengan
perolehan nilai 63.75 (cukup kreatif), sementara kelas eksperimen termasuk
kedalam kategori kreatif dengan perolehan nilai 77.63 (kreatif). Dengan
demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Problem Based
Learning melalui Blended Learning berpengaruh siginifikan terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI SMA Negeri Plus Provinsi Riau pada
materi sistem pertahanan tubuh.
Tidak tersedia versi lain