CD Skripsi
Kualitas Briket Kulit Buah Aren (Arenga Pinnata Merr.) Menggunakan Kombinasi Campuran Perekat Tapioka Dan Sagu Sebagai Rancangan Booklet Pada Materi Bioteknologi Konvensional SMA
Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin pesat mengakibatkan kebutuhan energi nasional yang semakin meningkat, sementara cadangan minyak bumi sebagai sumber utama energi nasional semakin menipis. Sehingga pembuatan briket menggunakan biomassa sangat membantu dalam proses pemanfaatan limbah kulit buah aren dengan teknik karbonisasi dan menggunakan perekat tapioka dan sagu sebagai pengeras dalam menghasilkan briket kulit buah aren. Pembuatan briket dengan menerapkan bioteknologi secara sederhana berkaitan dengan materi bioteknologi konvensional, dan bisa dijadikan sebagai bahan ajar. Kebutuhan bahan ajar mengenai briket diperlukan dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, diperlukan suatu bahan ajar mengenai pengaruh konsentrasi perekat tapioka dan sagu terhadap kualitas briket sebagai rancangan booklet materi bioteknologi konvensional SMA.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Alam Pendidikan Biologi, Laboratorium Teknik Mesin dan Laboratorium Teknik Kimia Universitas Riau. Kegiatan penelitian ini dimulai dari Juli-September 2022. Penelitian ini menggunakan dua tahap, yaiu Tahap I: Karbonisasi kulit Buah Aren dengan Menggunakan Perekat Tapioka dan Sagu dan Tahap II: Merancaang Bahan Ajar berupa Booklet. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 15 percobaan.
Hasil dari penelitian menunjukkan: (1) untuk parameter kadar air perlakuan yang baik terdapat pada perlakuan E dengan perbandingan kombinasi perekat tepung tapioka 0,00% : tepung sagu 30,00% yaitu 3,80%. (2) untuk parameter kadar abu perlakuan yang baik terdapat pada perlakuan A dengan perbaningan kombinasi perekat tapioka 30,00% : tepung sagu 0,00 yaitu 5,87%. (3) untuk parameter nilai kalor perlakuan yang baik terdapat pada perlakuan C dengan perbandingan kombinasi tepung tapioka 15,00% : tepung sagu 15,00% yaitu 5470,00 kal. (4) untuk parameter nilai kerapatan perlakuan yang baik terdapat pada perlakuan A yaitu 0,84%. Adapun ciri dari suatu briket yang baik memiliki nilai kadar air yang rendah, nilai kadar abu yang rendah, nilai kalor yang tinggi dan nilai kerapatan yang tinggi. Analisis hasil penelitian dapat dijadikan sebagai rancangan booklet siswa pada materi bioteknologi kelas XII SMA pada materi pokok bioteknologi konvensional KD 3.10 menganalisis prinsip-prinsip bioteknologi dan penerapannya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia dan KD 4.10 menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method.
Pengaruh perbandingan tepung tapioka dan tepung sagu memberikan pengaruh terhadap kualitas briket kulit buah aren yaitu kadar air, kadar abu, nilai kalor, dan kerapatan. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap uji kadar air, kadar abu, kalor dan kerapatan bahwa perlakuan yang baik yaitu perlakuan B (tepung tapioka 22,50% : tepung sagu 7,50%). Booklet yang dikembangkan dari hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu bahan ajar untuk membantu siswa dalam belajar pada konsep bioteknologi konvensional bagi siswa SMA kelas XII.
Tidak tersedia versi lain