CD Skripsi
Analisis Risiko Produksi Usahatani Bayam Pada Kelompok Tani Mustang I Dan Ii Di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
ABSTRAK
Kelompok Tani Mustang I dan II mengalami tren fluktuasi menurun produksi
bayam selama tahun 2018-2023. Penurunan produksi bayam disebabkan oleh
adanya risiko produksi. Terjadinya risiko produksi disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu cuaca, serangan hama dan penyakit, serta kelalaian manusia. Penelitian yang
dilakukan pada petani bayam di kelompok tani Mustang I dan II bertujuan untuk:
(1) Menganalisis variabel risiko relevan; (2) Menganalisis tingkat variabel risiko;
(3) Menganalisis penyebab, dampak, dan strategi pencegahan risiko. Lokasi
penelitian berada di Kelompok Tani Mustang I dan II Kecamatan Marpoyan Damai,
Kota Pekanbaru. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah importance index (IMPI) dan bow
tie analysis (BTA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat 9 risiko
produksi usahatani bayam yang relevan terjadi; (2) Risiko dengan nilai IMPI
tertinggi yaitu variabel risiko banjir di lahan pertanian dan serangan hama dan
penyakit resisten dengan kategori risiko berada di tingkat “medium (M)”; (3.1)
Penyebab terjadinya risiko banjir di lahan pertanian adalah curah hujan tinggi,
drainase lahan yang buruk, dan penurunan tanah (land subsidanece). Dampak dari
risiko ini adalah kerugian panen, erosi tanah dan penurunan kesuburan tanah, serta
penyebaran penyakit tanaman akibat kelembaban tinggi. Strategi untuk mencegah
risiko banjir di lahan pertanian dapat dilakukan upaya seperti penerapan teknik
konservasi tanah dan air, pembangunan saluran irigasi serta sistem drainase yang
baik, dan reboisasi disertai perencanaan tata ruang yang berkelanjutan. (3.2)
Penyebab terjadinya risiko serangan hama dan penyakit resisten adalah dosis
pestisida tidak tepat, tidak menerapkan IPM, dan mutasi genetik pada hama dan
penyakit. Dampak dari risiko ini adalah penurunan hasil panen, kerusakan
ekosistem dan keseimbangan hayati, serta munculnya hama baru yang lebih agresif.
Strategi untuk mencegah risiko serangan hama dan penyakit resisten dapat
dilakukan dengan penggunaan pestisida sesuai dosis anjuran, pengurangan
ketergantungan terhadap pestisida kimia, penerapan IPM, serta pemanfaatan
predator alami untuk pengendalian hama.
Kata kunci : Bow tie analysis, Importance Index, Risiko Produksi, Usahatani
Bayam
vi
Fakhri
Tidak tersedia versi lain