CD Skripsi
Analisa Pengaruh Jenis Dan Panjang Gelombang Cahaya Terhadap Fluoresensi Pada Ekstrak Daun Bayam Menggunakan Spektrometer Fluoresensi Sederhana
Spektrometer pencitraan fluoresensi merupakan metode sederhana yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala kelainan pada tumbuhan. Penelitian ini membangun sebuah sistem pencitraan fluoresensi menggunakan dua jenis sumber cahaya yaitu laser dan LED dengan tiga variasi panjang gelombang. Panjang gelombang laser yang digunakan yaitu 405 nm, 535 nm, dan 650 nm. Panjang gelombang LED yang digunakan yaitu 450 nm, 525 nm, dan 680 nm. Kamera CCD dijadikan sebagai detektor. Laser dan LED digunakan sebagai sumber cahaya menginduksi fluoresensi klorofil pada ekstrak daun bayam dengan konsentrasi 0,25 gram/ml. Sampel ekstrak yang digunakan berasal dari bayam jenis Amaranthus tricolor dengan dua perlakuan variasi intensitas sinar matahari yaitu 90% dengan menggunakan plastik sebagai naungan dan 40% menggunakan plastik dan paranet. Spektrum ekstrak yang disinari cahaya laser dan LED direkam menggunakan kamera CCD. Intensitas fluoresensi ekstrak daun ditampilkan dalam bentuk grafik intensitas RGB (RGB plot) menggunakan program pengolahan Image-J. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas fluoresensi ekstrak daun bayam dalam naungan plastik tanpa paranet lebih tinggi dibandingkan dengan daun bayam dengan perlakuan dibawah naungan plastik dan paranet sebesar 1,45%. Intensitas fluoresensi antara kedua jenis sumber cahaya, laser 650 nm dan LED 680 nm memperlihatkan hasil dengan laser lebih besar dari LED. Berdasarkan panjang gelombang, panjang gelombang yang memberikan perbedaan terbesar antara perlakuan pada tanaman bayam adalah λ= 532 nm untuk laser, λ= 525 nm untuk LED.
Kata kunci: ekstrak bayam Amaranthus tricolor, fluoresensi klorofil, Image-J, variasi panjang gelombang, variasi sumber cahaya
Tidak tersedia versi lain