CD Skripsi
Konflik Internal Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)Tahun 2006-2008
Penelitian yang berjudul Konflik Internal Dewan Pengurus Pusat Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) Tahun 2006-2008 ini ditulis untuk mengetahui sejauh
mana perkembangan konflik internal DPP PKB Tahun 2006-2008. Penelitian ini
menjelaskan tentang sebab akibat dari konflik internal DPP PKB Tahun 2006-
2008, Posisi konflik internal DPP PKB dan bagaimana konstelasi politik PKB di
Indonesia Pasca konflik. Teori Konflik merupakan landasan pemikiran dalam
penelitian ini. Dengan menggunakan studi kepustakaan (Library Research)
penulis mencoba untuk menjelaskan persoalan dengan menggambarkan keadaan
subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya.
Partai Kebangkitan Bangsa merupakan partai yang berdiri pasca lengsernya
kekuasaan otoritarian Orde Baru. Partai Kebangkitan Bangsa sejak berdiri hingga
sekarang tidak pernah lepas dari konflik internal mulai dari konflik Matori hingga
Muhaimin Iskandar. Faktor yang membentuk konflik internal PKB terdiri dari
faktor internal dan eksternal, namun secara keseluruhan faktor internal adalah
penyebab timbulnya konflik internal DPP PKB.
Muktamar II PKB di Semarang menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua
Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, penetapan itu tidak lepas karena Muhaimin
merupakan calon tunggal, jadi secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum.
Rotasi menteri pemerintahan SBY-JK pada tahun 2007 mengakibatkan beberapa
kader PKB harus jatuh dari kursi menteri seperti Alwi Shihab dan Syaifullah
Yusuf. Lukman Edy kemudian naik sebagai menteri menggantikan posisi
Syaifullah Yusuf sebagai menteri PDT (Pembangunan Daerah Tertinggal),
naiknya Lukman Edy inilah yang kemudian menjadi akar persoalan oleh kubu
Gus Dur. Jabatan Lukman Edy sebagai Sekjend PKB kemudian digantikan oleh
Yenny Wahid yang kemudian banyak memecat kader muda PKB. Belum puas
dengan memecat beberapa kader PKB, kubu Gus Dur (Yenny dkk) kembali
menggoyang kursi Ketua Umum yang diduduki oleh Muhaimin Iskandar. Konflik
Muhaimin – Gus Dur (Yenny Wahid, dkk) ini merupakan puncak konflik internal
DPP PKB. Konflik ini akhirnya menuntut penyelesaian melalui Putusan
Mahkamah Agung.
Perebutan kekuasaan antar elit partai di PKB merupakan akar dari persoalan
konflik internal PKB baik itu konflik Matori-Gus Dur maupun konflik Muhaimin-
Gus Dur. Faktor pragmatisme elit PKB yang menginginkan kedudukan tertentu
baik di kabinet, parlemen maupun di partai menyebabkan pelegalan segala cara
oleh elit-elit tertentu di PKB.
Konsistensi elit partai merupakan kata kunci dalam penyelesaian konflik internal
PKB, Partai politik modern dan profesional bukan lagi dipandang sebagai
penerapan konsep pemikiran tetapi lebih dipandang sebagai tuntutan zaman.
Kedewasaan berpolitik elit partai serta mengedepankan kepentingan partai adalah
hal mutlak yang harus dilakukan oleh elit PKB agar tujuan dan cita-cita partai
dapat tercapai.
Tidak tersedia versi lain