CD Skripsi
Kemampuan Menyelesaikan Konflik Ditinjau Dari Urutan Kelahiran (Anak Sulung Dan Anak Bungsu) (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 22 Pekanbaru)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tolok ukur kemampuan menyelesaikan
konflik siswa dari anak sulung, dan untuk mengetahui tolok ukur kemampuan
menyelesaikan konflik siswa dari anak bungsu. ”Konflik, Adalah proses atau keadaan
dimana dua pihak atau lebih berusaha menggagalkan tujuan pihak lain karena ada
perbedaan pendapat, nilai-nilai atau tuntutan- tuntutan masing- masing pihak”.
Menurut (kamus besar bahasa Indonesia) kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kekuatan untuk melakukan sesuatu. Yang dimaksud dengan kemampuan
menyelesaikan konflik dalam penelitian ini adalah : kesanggupan atau kekuatan dalam
menyelesaikan pertentangan dengan pihak lain yang dimiliki oleh anak sulung dan
anak bungsu yang terdiri dari beberapa aspek: kolaborasi, mengkompromikan,
mengakomodasi dan memaksakan/dominasi. Yang dijadikan populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN Pekanbaru yang ditetapkan berdasarkan
urutan kelahiran anak sulung sebanyak 92 orang siswa dan anak bungsu sebanyak 87
orang siswa. Jumlah sampel sama dengan jumlah penelitian, yaitu sebanyak 179 orang
siswa, dimana sebanyak 92 orang siswa merupakan anak sulung dan sebanyak 87
orang siswa merupakan anak bungsu. Jenis penelitian adalah bersifat deskriptif
analitik yang bertujuan memberikan gambaran mengenai kemampuan menyelesaikan
konflik ditinjau dari urutan kelahiran (anak sulung dan anak bungsu). Data dalam
penelitian ini adalah mengenai kemampuan menyelesaikan konflik ditinjau dari urutan
kelahiran (anak sulung dan anak bungsu). Untuk menjaring data yang dimaksud, maka
digunakan alat yang berupa angket (questioner). Alat atau instrumen penelitian ini
dikembangkan berdasarkan indikator tentang menyelesaikan konflik yang
dikembangkan berdasarkan pendapat Nana Syaodih Sukmadinata. Berdasarkan hasil
pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan 1)
kemampuan menyelesaikan konflik pada anak sulung di SMPN 22 Pekanbaru dimana
didapatkan persentase sebesar 11 untuk ketegori sangat tinggi, kemudian 49% untuk
kategori tinggi, 35% untuk kategori sedang dan 6% untuk ketegori rendah. 2)
Kemampuan menyelesaikan konflik pada anak bungsu di SMPN 22 Pekanbaru
dimana didapatkan persentase sebesar 5 untuk ketegori sangat tinggi, kemudian 51%
untuk kategori tinggi, 36% untuk kategori sedang dan 7% untuk ketegori rendah.
Tidak tersedia versi lain