CD Skripsi
penerapan model problem based learning (pbl) bermuatan budaya lokal untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas x.9 man 2 pekanbaru
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil tes awal kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas X.9 MAN 2 Pekanbaru pada materi eksponen dan logaritma. Pada indikator pertama yaitu memahami masalah hanya 22,8% peserta didik yang mendapat skor maksimal. Pada indikator merencanakan pemecahan tidak ada peserta didik yang mendapat skor maksimal. Pada indikator ketiga yaitu melaksanakan rencana hanya 17,14% peserta didik yang mendapat skor maksimal. Pada indikator keempat yaitu menafsirkan hasil yang diperoleh hanya 5,71% peserta didik yang mendapat skor maksimal.
Hasil dari wawancara dengan guru matematika dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas X.9 MAN 2 Pekanbaru, peneliti menemukan permasalahan pembelajaran matematika yang perlu diperbaiki. Permasalahan yang dimaksud yaitu proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan peserta didik hanya menerima informasi dari guru, dan peserta didik tidak memahami langkah-langkah pemecahan masalah dan terfokus pada hasil akhir. Hal tersebut dikarenakan peserta didik tidak terbiasa mengerjakan soal yang melibatkan penyelesaian masalah kontekstual. Oleh karena itu, diperlukan penerapan suatu model pembelajaran yang dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Model pembelajaran yang dapat dijadikan solusi untuk permasalahan di atas adalah model Problem Based Learning (PBL).
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas X.9 MAN 2 Pekanbaru dengan menerapkan model PBL pada materi pokok barisan dan deret. Manfaat yang dicapai dalam penelitian ini adalah dapat memberikan suasana pembelajaran yang berbeda dimana peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuannya dituntut untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas X.9 MAN 2 Pekanbaru.
vii
Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X.9 MAN 2 Pekanbaru sebanyak 35 peserta didik yang terdiri dari 16 laki-laki dan 19 perempuan dengan tingkat kemampuan akademik peserta didik yang heterogen. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar. Instrumen pengumpulan data terdiri dari lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik, dan tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik
Hasil analisis aktivitas guru dan peserta didik selama penelitian, diperoleh bahwa pelaksanaan proses pembelajaran telah membaik untuk setiap pertemuan. Hal ini dapat dilihat bahwa adanya peningkatan kegiatan yang terlaksana semakin lebih baik selama proses pembelajaran, seperti peserta didik yang dapat memahami masalah yang diberikan pada LKPD, meningkatnya kerja sama peserta didik dengan teman sekelompoknya, peserta didik yang berani memberikan tanggapan selama diskusi, dan juga peserta didik yang menyimak setiap arahan dan memperhatikan kegiatan yang diberikan oleh peneliti. Hasil analisis tes kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh meningkatnya rerata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dari sebelum tindakan (tes awal) ke siklus I ke siklus II. Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas X.9 MAN 2 Pekanbaru semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 pada materi barisan dan deret
Tidak tersedia versi lain