CD Skripsi
pengembangan modul ajar berbasis model treffinger pada materi sistem persamaan linear dua variabel untuk memfasilitasi kemampuan koneksi matematis peserta didik fase d
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan koneksi matematis di Indonesia dan masih terbatasnya modul ajar berbasis kurikulum merdeka oleh guru sebagai sarana penunjang pembelajaran yang dapat memfasilitasi kemampuan koneksi matematis. Kemampuan koneksi matematis penting dimiliki peserta didik karena pembelajaran yang dilakukan tidak hanya bersifat hafalan dan paham dengan konsep pembelajaran tetapi dengan pemahaman pembelajaran itu mampu mengaitkan ide-ide dalam matematika dan mengaitkan ide tersebut dalam masalah sehari-hari. Kemampuan koneksi matematis sebagai fasilitas dalam mengembangkan modul ajar dibutuhkan suatu model dan pendekatan pembelajaran. Salah satu model dan pendekatan pembelajaran yang memuat indikator kemampuan koneksi matematis adalah model pembelajaran treffinger dengan menggunakan pendekatan saintifik. Dalam mengembangkan modul ajar berbasis model treffinger diperlukan juga materi dengan capaian pembelajaran yang memuat indikator kemampuan koneksi matematis. Salah satunya yaitu materi sistem persamaan linear dua variabel kelas IX fase D.
Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan produk berupa modul ajar berbasis model treffinger yang dapat memfasilitasi kemampuan koneksi matematis materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada peserta didik kelas IX fase D yang valid dan praktis. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan 4-D yaitu Define, Design, Development, Disseminate. Pada tahap define, kegiatan yang dilakukan adalah analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analis konsep, analisis tugas dan perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap design merupakan proses sistematik yang dimulai dari penentuan sumber daya yang dibutuhkan, ditentukan cakupan, struktur, dan urutan materi pembelajaran yang disusun berdasarkan analisis awal, kemudian dibuat rancangan produk. Pada tahap development dilakukan pembuatan produk berdasarkan rancangan awal kemudian produk diuji validasi. Tahap ini mengandung unsur evaluasi formatif dalam
ii
bentuk evaluasi satu-satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Tahap disseminate dilakukan penyebaran produk berupa modul ajar yang sudah valid dan praktis ke sekolah-sekolah. Hasil analisis awal-akhir dilakukan berdasarkan kajian literatur, observasi, dan wawancara. Berdasarkan kajian literatur diperoleh bahwa kemampuan koneksi matematis peserta didik fase D masih rendah. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran pada modul ajar agar kemampuan koneksi matematis peserta didik dapat terfasilitasi, salah satunya dengan mengembangkan modul ajar berbasis kurikulum merdeka dengan model treffinger. Pada kegiatan analisis karakteristik peserta didik menunjukkan peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran di kelas. Hasil pada tahap design meruapakan pemilihan media modul ajar yaitu media cetak, pemilihan format dan rancangan awal instrumen tes dan modul ajar berbasis model treffinger untuk memfasilitasi kemampuan koneksi matematis peserta didik. Hasil pada tahap development diperoleh instrument tes berupa lembar validasi dan praktikalisasi serta produk modul ajar yang sesuai dengan rancangan pada tahap design. Produk yang dihasilkan dinyatakan sangat valid dengan nilai rata-rata 95% . Hasil uji coba one to one diperoleh bahwa bahasa LKPD sudah komunikatif. Hasil uji praktikalitas LKPD pada kelompok kecil dinyatakan sangat praktis dengan nilai rata-rata 93%. Hasil uji praktikalitas LKPD pada kelompok besar dinyatakan sangat praktis dengan nilai rata-rata 95%. Penelitian pengembangan ini dihasilkan produk berupa modul ajar matematika yang mengacu pada Kurikulum Merdeka berbasis model treffinger pada materi sistem persamaan linear dua variabel untuk memfasilitasi kemampuan koneksi matematis peserta didik fase D yang memenuhi syarat valid dan praktis
Tidak tersedia versi lain