CD Skripsi
penerapan model problem based learning menggunakan konteks permainan tradisional untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas x.4 sma negeri 7 pekanbaru
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar peserta didik kelas X.4 SMA Negeri 7 Pekanbaru yang belum memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang telah ditetapkan yaitu 78. Hasil tes awal yang dilakukan oleh peneliti kepada peserta didik sebelum diberikan tindakan, dari 36 peserta didik yang mengikuti tes hanya 11 orang atau 30% yang nilainya mencapai KKTP yang telah ditetapkan sekolah. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru dan peserta didik dapat dinyatakan bahwa (1) peserta didik sering tidak fokus untuk mendengarkan dan memperhatikan guru saat menerangkan di depan kelas, (2) peserta didik sering bercerita dengan teman di sampingnya pada saat guru menjelaskan, (3) peserta didik juga sering tidak konsentrasi pada saat belajar karena kepikiran masalah pribadi, (4) peserta didik merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal karena peserta didik hanya menghafal rumus dan sulit memahami konsep materi yang dipelajari.
Berdasarkan informasi yang telah diuraikan, terlihat bahwa perlu dilakukan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah melakukan inovasi dalam pembelajaran seperti penerapan suatu model pembelajaran sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami konsep materi yang diberikan, dan dapat memberikan pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, pengalaman sehari-hari peserta didik serta pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yaitu dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) menggunakan konteks permainan tradisional. Permasalahan yang diberikan berkaitan dengan permainan tradisional yang ada di Riau dan langkah-langkah dalam penyelesaian masalah dilakukan sesuai dengan fase yang terdapat dalam model PBL, sehingga diharapkan membuat peserta didik lebih mudah memahami permasalahan yang diberikan dan dapat menyelesaikannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki mutu proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X.4 SMA Negeri 7 Pekanbaru
ii
semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 pada topik Peluang melalui penerapan model PBL menggunakan konteks permainan tradisional. Manfaat yang diperoleh yaitu diharapkan membuat peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran, lebih aktif dalam proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X.4 SMA Negeri 7 Pekanbaru. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan dan referensi dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model PBL dalam pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran di SMA Negeri 7 Pekanbaru, serta sebagai inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaan pembelajaran.
Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X.4 SMA Negeri 7 Pekanbaru sebanyak 36 peserta didik dengan kemampuan yang heterogen. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Perangkat pembelajaran terdiri dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Modul ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Bahan Ajar, dan Asesmen Penilaian. Instrumen pengumpul data terdiri dari lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik dan tes hasil belajar.
Berdasarkan analisis aktivitas guru dan peserta didik selama penelitian, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran telah membaik setelah menerapkan model PBL menggunakan permainan tradisional. Peserta didik lebih aktif dan percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya di depan kelas. Berdasarkan analisis tes hasil belajar peserta didik, terjadi peningkatan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar peserta didik. Persentase jumlah peserta didik yang nilainya mencapai KKTP pada tes awal adalah 30%, kemudian jumlah peserta didik yang mencapai KKTP pada asesmen sumatif-I adalah 53%, dan jumlah peserta didik yang nilainya mencapai KKTP pada asesmen sumatif-II adalah 75%. Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) menggunakan konteks permainan tradisional dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X.4 SMA Negeri 7 Pekanbaru pada topik Peluang.
Tidak tersedia versi lain