CD Skripsi
Penerapan Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMA PGRI Pekanbaru
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru sejarah SMA PGRI Pekanbaru, dalam proses pembelajaran guru cenderung memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, sehingga siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, ditambah lagi kurangnya keinginan siswa untuk belajar. Hal ini menyebabkan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran di sekolah, terutama mata pelajaran sejarah masih tergolong rendah, ini terlihat dari masih banyaknya nilai pelajaran sejarah siswa yang rendah. Hasil belajar siswa rata-rata dibawah standar KKM 73.42 sedangkan yang diharapkan KKM nya 75. Dengan demikian hasil belajar sejarah siswa kelas XI SMA PGRI Pekanbaru masih dianggap rendah.
Berdasarkan informasi daru guru bidang studi sejarah, peneliti melihat di kelas IPS3 SMA PGRI Pekanbaru terdapat masalah yaitu masih banyak nilai siswa dibawah KKM yang ditetapkan sekolah itu yakni 75, kurangnyaMotivasi siswa, kurangnya minat siswa, kurangnya keaktifan siswa, tidak mau bertanya, rendahnya pemahaman siswa tentang konsep-konsep dasar sejarah dan sebagian siswa tidak mau memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga hasil akhir yang akan dicapai yaitu ketuntasan secara individual dan klasikal dengan KKM (kriteria ketuntasan minimal) belum tercapai.
Adapun tujuan dari diadakan penelitian ini adalah mengetahui: (1) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model Search Solve Create Share di kels XI SMA PGRI Pekanbaru(2)Untuk mengetahui aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan model Search Solve Create Share(3)Untuk mengetahui Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model Search Solve Create Share.
Untuk mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan dengan langkah-langkah pembelajaran Search Solve Create Share. Aktivitas guru diklasifikasi SB (sangat baik), B (baik), C (cukup), K (kurang) dengan pencarian interval tertentu, sedangkan aktivitas siswa dilakukan dengan menghitung skor setiap siswa dari semua aktivitas, skor setiap aktivitas dari seluruh siswa, skor seluruh aktivitas dan seluruh siswa. Untuk mengetahui daya serap dapat diambil dari nilai post test tiap anak dan ketuntasan belajar siswa dapat diambil dari nilai ulangan harian tiap siklus. Untuk menghitung penilaian proses hasil belajar dilakukan dengan membandingkan nilai sebelum PTK dengan nilai setelah PTK baik pada siklus I maupun pada siklus II.
Parameter yang diukur adalah Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa,Daya Serap Siswa, Ketuntasan belajar siswa secara individual dan klasikal, Hasil Belajar nilai pra PTK dengan PTK siklus 1 dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada aktivitas guru siklus I adalah 14 dengan kategori cukup dan siklus II menjadi 20 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siwa siklus I yaitu 599 dengan kategori cukup dan siklus II 702 dengan Kategori baik. Daya serap siswa siklus I adalah 77,86 dengan kategori cukup dan siklus II menjadi 83,47 dengan kategori baik.
Rata-rata hasil belajar siswa pra PTK yaitu 7342 dan siklus I yaitu 78,00 dengan kategori kurang dan siklus II menjadi 83,00 dengan kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena jumlah siswa yang tuntas pada pra PTK < dari siklus satu
dan < dari siklus dua. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran search Solve Create Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XI SMA PGRI Pekanbaru
Tidak tersedia versi lain