CD Skripsi

Pemberian Beberapa Dosis Dengan Konsentrasi Biourin Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Varietas Bima Brebes

---

ABSTRACT
Due to their high nutritional value, shallots are versatile and offer many
health benefits. Riau Shallot Productivity Relatively Low. Soil fertility is the
reason for low shallot productivity. To increase soil fertility can using liquid
organic fertilizers, such as goat urine fermentation, which can promote plant
growth. The purpose of this study was to determine the efficacy of goat bio urine
application and to determine the optimal dosage and concentration of goat bio
urine for growth and production of shallot plants. This study was carried out
experimentally using a completely randomized design (CRD). Treatment
consisted nine levels of goat bio urine. T1: 100 ml goat bio urine per clump at
10% concentration, T2: 100 ml goat bio urine per clump at 20% concentration,
T3: 100 ml goat bio urine per clump at 30% concentration, T4: 150 ml goat bio
urien per clump at 10% concentration, T5: 150 ml goat bio urine per clump at
20% concentration, T6: 150 ml goat bio urine per clump at 30% concentration,
T7: 200 ml goat bio urine per clump at 10% concentration, T8: 200 ml goat bio
urine per clump at 20%concentration, T9: 200 ml goat bio urine per clump at
30% concentration. Results from the analysis of variance were continued using
Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) at the 5% level using SPSS
software. The parameters were plant height, leaf number, harvest age, number of
tubers, tuber diameter, tuber fresh weight, tuber weight suitable for storage, and
tuber loss. Result of this study is using goat bio urine increase plant height, tuber
diameter and tuber loss. Using 100 ml goat bio urine per clump at 20%
concentration increase plant height, leaf number, harvest age and tuber diameter.
Keywords: Shallots, Goat Biourine, Fermentation, Bima Brebes
AGNADHEA NARINDRA PADMAJANNAH. NIM 1606110386
Pemberian Beberapa Dosis dengan Konsentrasi Biourin Kambing terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima Brebes di bawah bimbingan Adiwirman dan Sri Yoseva.
RINGKASAN
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam kelompok tanaman sayuran yang memiliki kegunaan serta manfaat yang baik bagi kesehatan karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Bawang merah mengandung vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (G, riboflavin), vitamin B3 (niacin), dan vitamin C. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik produksi tanaman bawang merah di Provinsi Riau masih terbilang rendah. Faktor penyebab rendahnya produksi tanaman bawang merah adalah kesuburan tanah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah adalah pemanfaatan pupuk organik cair sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Pemberian pupuk organik cair memiliki kelebihan diantaranya memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah, salah satu pupuk organik cair yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman antara lain fermentasi urin kambing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan pemberian biourin kambing serta mengetahui dosis dan konsentrasi biourin kambing terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah.
Penelitian telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau pada bulan November 2020 hingga Januari 2021. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuannya adalah dosis biourin kambing yang terdiri dari 9 taraf, yaitu: T1: dosis biourin kambing 100 ml per rumpun pada konsentrasi 10%, T2: dosis biourin kambing 100 ml per rumpun pada konsentrasi 20%, T3: dosis biourin kambing 100 ml per rumpun pada konsentrasi 30%, T4: dosis biourin kambing 150 ml per rumpun pada konsentrasi 10%, T5: dosis biourin kambing 150 ml per rumpun pada konsentrasi 20%, T6: dosis biourin kambing 150 ml per rumpun pada konsentrasi 30%, T7: dosis biourin kambing 200 ml per rumpun pada konsentrasi 10%, T8: dosis biourin kambing 200 ml per rumpun pada konsentrasi 20%, T9: dosis biourin kambing 200 ml per rumpun pada konsentrasi 30%. Hasil sidik ragam dilanjutkan dengan menggunakan uji lanjut Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5% menggunakan perangkat lunak SPSS. Parameter terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, umur panen, jumlah umbi, diameter umbi, berat umbi segar, berat umbi layak simpan, dan susut bobot umbi.
Hasil penelitian pemberian biourin kambing dapat meningkatkan tinggi tanaman, diameter

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

1606110386

Penerbit

Pekanbaru : Universitas Riau – Fakultas Pertanian – Agroteknologi., 2023

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

1606110386

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Agroteknologi

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

DAUS

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar