CD Skripsi
keanekaragaman jenis ikan hias di kelurahan simpang tiga sebagai rancangan buku saku berbantuan augmented reality (ar) materi keanekaragaman hayati kelas x sma
Penelitian ini mengkaji keanekaragaman jenis ikan hias yang dijual di Kelurahan Simpang Tiga, Kota Pekanbaru, sekaligus merancang media pembelajaran berupa buku saku berbantuan teknologi Augmented Reality (AR) untuk mendukung materi keanekaragaman hayati Biologi SMA kelas X. Latar belakang penelitian mencerminkan kebutuhan akan media ajar yang kontekstual dan interaktif karena rendahnya minat belajar peserta didik serta belum adanya dokumentasi tertulis tentang jenis ikan hias di kawasan tersebut. Dengan mengintegrasikan potensi lokal dan teknologi digital, penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman peserta didik sekaligus menyumbang pada konservasi spesies.
Penelitian dilaksanakan melalui metode deskriptif kualitatif pada enam lokasi ikan hias di Kelurahan Simpang Tiga. Seluruh jenis ikan hias yang ditemukan didokumentasikan, diidentifikasi secara ilmiah, dan dianalisis karakteristik morfometrik dan meristiknya. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, dan data status konservasi serta status invasif ikan dianalisis menggunakan rujukan dari IUCN Red List serta regulasi nasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 44 jenis ikan hias dari 15 family, di antaranya Poeciliidae, Cichlidae, dan Characidae. Jenis-jenis yang paling sering ditemukan di semua lokasi meliputi Poecilia reticulata (Guppy), Poecilia sphenops (Molly), Betta rubra (Cupang), Danio rerio (Glowfish), dan Carassius auratus (Maskoki), yang umum dibudidayakan dan memiliki daya adaptasi tinggi.
Secara kuantitatif, ditemukan bahwa dari 44 jenis ikan hias yang diidentifikasi, sebanyak 38 spesies (86,4%) termasuk kategori Least Concern (LC), 4 spesies (9,1%) berstatus Endangered (EN), dan 2 spesies (4,5%) termasuk kategori Vulnerable (VU) menurut IUCN Red List. Dari segi status invasif, terdapat 7 spesies (15,9%) tergolong invasif, 21 spesies (47,7%) berpotensi invasif, dan 16
ii
spesies (36,4%) tergolong non-invasif. Jenis ikan terbanyak ditemukan di Purnama Aquarium (39 spesies), sedangkan yang paling sedikit di 99 Petshop Aquarium (13 spesies).
Seluruh hasil identifikasi ikan tersebut kemudian dijadikan konten dalam media pembelajaran berupa buku saku dengan QR code yang menampilkan model 3D ikan berbasis AR. Perancangan buku mengikuti tahapan model ADDIE yang disederhanakan menjadi Analysis, Design, dan Development. Media pembelajaran ini divalidasi oleh dua validator, yaitu ahli media dan ahli materi. Validasi dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian pada aspek isi, bahasa, dan tampilan. Hasil validasi menunjukkan skor rata-rata 3,82 yang tergolong dalam kategori “sangat valid”, menandakan media tersebut layak dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini berhasil mengidentifikasi 44 jenis ikan hias dari 15 family yang diperdagangkan di Kelurahan Simpang Tiga, Kota Pekanbaru, dan mengembangkan hasilnya menjadi media pembelajaran berupa buku saku berbantuan teknologi Augmented Reality (AR) yang ditujukan untuk mendukung pembelajaran Biologi kelas X pada materi keanekaragaman hayati. Buku saku ini memuat informasi ilmiah yang relevan, kontekstual, dan berbasis potensi lokal, serta telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media dengan kategori sangat valid, sehingga dinyatakan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, media ini dapat diterapkan pada kegiatan inti pembelajaran, guna memperkaya pemahaman peserta didik mengenai keanekaragaman hayati, menarik minat belajar, serta meningkatkan kesadaran terhadap konservasi ikan hias secara interaktif dan bermakna.
Tidak tersedia versi lain