CD Skripsi
Meningkatkan Hasil Belajar IPs Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas V SD Negeri 001 Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir
Kata Kunci: Model Pemebelajaran Kooperatif Tipe STAD, Hasil Belajar.
Konsep pembelajaran kooperatif merupakan ide pembelajaran yang telah lama di pikirkan. Ide ini bermula pada awal abad pertama, seseorang filosof berpendapat bahwa untuk dapat belajar seseorang harus memiliki pasangan atau teman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD., yang dilaksanakan di SD Negeri 001 Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini dilakukan kepada guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan siswa kelas V sebanyak 23 orang. Data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang diusahakan untuk mengindra secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta yang ada, penelitian dilakukan hanya untuk menerapkan suatu fakta melalui sajian-sajian data tanpa menguji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam proses pembelajaran IPS di SD Negeri 001 Sungai Salak menunjukkan bahwa aktivitas guru pada siklus I sebesar 32 dengan kategori sangat baik, akan tetapi ada beberapa aktivitas yang belum dilakukan dengan jelas. Pada Siklus II aktivitas guru sudah terlihat baik dan dilakukan dengan jelas dengan nilai 34 dalam kategori sangat baik. Adapun aktivitas belajar siswa pada siklus I masih tergolong ”cukup” dengan siswa yang mendapatkan hasil sangat baik dengan persentase (47.9%). Semenatara pada siklus II aktivitas belajar siswa sudah terlihat meningkat dengan persentase (95.7%), dengan kategori ”sangat baik”. Adapun hasil belajar siswa setelah dilakukan evaluasi pada siklus I terdapat 10 orang dengan skor 85-100 sehingga dikategorikan ”cukup”, sementara pada siklus II evaluasi yang dilakukan yang mendapatkan nilai sangat tinggi terhitung sebanyak 22 orang atau (95.7%).
Tidak tersedia versi lain