CD Skripsi
Pengaruh Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.)
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan tanaman herbal potensial, yang umumnya dibudidayakan pada musim penghujan karena membutuhkan air yang cukup di fase vegetatifnya. Namun, perubahan iklim menjadi tantangan dalam pembudidayaan tanaman rosella karena dapat memicu kondisi cekaman kekeringan, sehingga perlu dilakukan pengaturan interval penyiraman. Pengaturan interval penyiraman tidak hanya bertujuan untuk mencegah kondisi cekaman kekeringan, tetapi juga dapat menunjukkan kemampuan adaptasi tanaman dalam kondisi kekurangan air, terutama pada interval penyiraman yang lama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh interval penyiraman yang berbeda terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman rosella. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu penyiraman dengan interval 1 (P1), 5 (P2), 10 (P3) dan 15 (P4) hari sekali. Data hasil pengamatan kuantitatif dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT pada taraf 5%, sedangkan data hasil pengamatan kualitatif dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, kadar klorofil total, jumlah cabang akar dan biomassa segar tanaman. Morfologi tanaman pada perlakuan P1 dan P2 menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan P3 dan P4. Hal ini terlihat dari jumlah daun yang banyak dan percabangan yang berkembang sehingga tanaman tampak rimbun. Perlakuan P1 menunjukkan hasil tertinggi pada parameter pertambahan tinggi tanaman yakni sebesar 51,3 cm, kadar klorofil total sebesar 42,9 μmol/m2 dan biomassa segar tanaman sebesar 91,7 g. Perlakuan P4 menunjukkan hasil tertinggi pada parameter jumlah cabang akar yakni sebanyak 31,3 cabang.
Kata penelusuran: Interval penyiraman, pertumbuhan vegetatif, rosella (Hibiscus sabdariffa L.).
Tidak tersedia versi lain