CD Skripsi
Pengembangan Instrumen Three-Tier Test Untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Pada Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Hewan
Pemahaman konsep merupakan aspek kunci dalam pembelajaran, namun kenyataannya pada proses pembelajaran biologi di kelas seringkali ditemukan siswa-siswa yang kurang memahami konsep biologi secara mendalam. Kurangnya pemahaman konsep siswa sebagian besar disebabkan karena proses pembelajaran biologi yang dilakukan beberapa guru masih menerapkan belajar hanya menghapalkan konsep-konsep semata dalam prosesnya, bukan belajar bermakna dengan cara siswa yang menemukan sendiri konsep-konsepnya.
Pemahaman konsep yang rendah pada siswa menunjukkan bahwa pemahaman konsep sains belum sepenuhnya dapat dikelola dengan baik oleh siswa, sehingga dalam memahami konsep rawan terjadinya miskonsepsi. Kesulitan siswa dalam memahami suatu konsep dapat berdampak pada terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi pada siswa baik yang utuh maupun hanya sebagian saja harus dihilangkan karena dapat bertahan dan mengganggu pembelajaran siswa selanjutnya. Oleh sebab itu, guru memerlukan instrumen yang tepat agar miskonsepsi dapat teridentifikasi secara tepat pula. Langkah tepat untuk mendeteksi adanya miskonsepsi salah satunya dengan menggunakan instrumen khusus yaitu tes diagnostik yang dapat mengungkap adanya miskonsepsi dari masing-masing siswa. Instrumen tes diagnostik yang dapat digunakan guru untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa salah satunya adalah Three-tier Test.
Hampir semua materi pelajaran biologi bertujuan agar siswa dapat memahami materi pembelajaran yang berhubungan dengan struktur dan fungsi makhluk hidup. Menurut pengamatan guru, siswa seringkali mengalami kesulitan memahami konsep struktur dan fungsi jaringan hewan karena dalam materi tersebut banyak menggunakan istilah ilmiah yang seringkali tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, siswa kesulitan dalam membedakan antara nama-nama jaringan pada hewan dengan letak jaringan di dalam organ hewan.
ii
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk instrumen
Three-tier Test pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan yang berkualitas.
Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu untuk validasi instrumen Threetier
Test oleh validator dilakukan di program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Kemudian, uji coba terbatas
terhadap instrumen Three-tier Test yang telah dikembangkan dilakukan di SMAN
1 Pekanbaru. Waktu penelitian yaitu bulan Januari hingga Mei 2023. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model
ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu analisis, desain, pengembangan,
implementasi dan evaluasi. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan
penelitian hingga tahap pengembangan. Terdapat 40 soal yang dikembangkan dari
13 indikator yang rawan terjadi miskonsepsi pada materi struktur dan fungsi
jaringan hewan. Setelah soal instrumen Three-tier Test dirancang, kemudian
divalidasi oleh 4 orang validator. Setelah itu dilakukan uji coba I pada 10 orang
siswa kelas XI SMAN 1 Pekanbaru dan uji coba II pada 20 orang siswa kelas XI
SMAN 1 Pekanbaru.
Hasil rata-rata validasi instrumen Three-tier Test pada materi struktur dan
fungsi jaringan hewan XI SMA pada aspek materi sebesar 3,40 dengan kategori
sangat valid, aspek konstruksi sebesar 3,54 dengan kategori sangat valid, dan
aspek bahasa sebesar 3,75 dengan kategori sangat valid. Berdasarkan ketiga
aspek penilaian tersebut, nilai rerata hasil validasi instrumen Three-Tier Test
adalah 3,56 dan dinyatakan sangat valid. Hasil analisis butir soal yaitu, skor rerata
nilai reliabilitas 0,79 dengan kategori sangat tinggi. Terdapat jumlah soal mudah
sebanyak 11 soal, soal sedang sebanyak 20 soal dan soal sukar sebanyak 9 soal.
Daya pembeda dari 40 soal didapatkan soal yang kategori baik sekali dengan
jumlah 17 soal, kategori soal baik sebanyak 8 soal, soal dengan kategori cukup
sebanyak 11 soal dan ditemukan 4 soal dengan kategori jelek, dan didapatkan
produk akhir yang dapat digunakan sebanyak 25 soal yang berfungsi dengan baik
dalam mengidentifikasi miskonsepi dan tingkat pemahaman siswa. Persentase
fungsi pengecoh sebesar 83% yang menandakan bahwa pengecoh sudah
menunjukkan fungsinya dengan baik. Berdasarkan penilaian respon siswa
iii
didapatkan skor persentase rata-rata sebesar 97% yang menunjukan bahwa kualitas instrumen Three-Tier Test hasil pengembangan berkartegori baik dengan memperoleh respon positif dari siswa.
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan maka dapat simpulkan bahwa instrumen Three-tier Test pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan yang dikembangkan
Tidak tersedia versi lain