CD Skripsi
Koordinasi Pemerintah Daerah, Swasta Dan Masyarakat Dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Selatbaru Di Kabupaten Bengkalis Tahun 2018-2019
Pada masa era otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki daerahnya sesuai dengan ciri khasnya
masing-masing. Hal ini termasuk kedalam urusan pemerintahan konkuren yaitu urusan
pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota. Salahsatu potensi yang bisa dikembangkan disebuah daerah ialah
bidang pariwisata. Koordinasi dalam pengembangan obyek wisata pantai Selatbaru
dilakukan oleh Pemerintah Daerah yaitu Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan
Olahraga Kabupaten Bengkalis, Pedagang (Swasta), Dan Masyarakat. Penelitian ini
dilatarbelakangi adanya ketidak jelasan arah Koordinasi di antara para pelaku yang
terlibat dalam pengembangan objek wisata pantai Selatbaru, serta belum jelasnya
keberadaan dan fungsi kelembagaan kepariwisataan yang ada di lingkungan obyek
wisata pantai Selatbaru. Sehingga, program pengelolaan dan pembangunan fisik maupun
non fisik obyek wisata pantai Selatbaru kurang berjalan dengan baik, khususnya pada
tahun 2018-2019.
Pendekatan dalam penelitian mengunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian
ini ialah penelitian deskriptif. Lokasi penelitian berada di Pantai selatbaru, yang terletak
di Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan, Kabupaten. Bengkalis. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini
adalah analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan koordinasi pemerintah daerah, swasta dan
masyarakat dalam pengembangan objek wisata pantai selatbaru di kabupaten bengkalis
tahun 2018-2019, belum berjalan dengan baik. kelembagaan atau Organisasi yang ada
dalam pengembangan objek wisata pantai Selatbaru masih belum jelas dan belum
terstruktur dengan baik. Hal ini menyebabkan pada tahapan awal atau proses perencanaan
kebijakan berjalan lambat, karena kurangnya data yang seharusnya diperoleh dari
lembaga atau organisasi yang ada disekitar obyek wisata pantai Selatbaru. komunikasi
yang dilakukan antar aktor masih tergolong minim yang biasa dilakukan hanya saat
pertemuan rapat maupun sosialisasi, dan informasi terkait pengadaan rapat sering tidak
sampai ke masyarakat luas. Faktor-faktor yang menghambat sinergitas aktor ialah
tingkat sumberdaya manusia yang rendah, minimnya komunikasi antara para aktor, dan
minimnya anggaran yang diarahkan kebidang pariwisata.
Kata kunci: Koordinasi, Pengembangan, Pariwisata
Tidak tersedia versi lain