CD Skripsi
Korelasi Antara Minat Membaca Dan Kemampuan Mengarang Pada Mahasiswa Angkatan 2019 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau
Membaca merupakan keterampilan yang dapat meningkatkan pengetahuan. Dengan membaca seseorang dapat memiliki banyak ide atau gagasan dalam berkomunikasi. Dengan kata lain, membaca banyak topik seperti politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain akan menambah kosakata, tata bahasa mengenai topik yang dibaca. Adanya perhatian atau kesukaan pada suatu topik bacaan tertentu tanpa ada rasa paksaan dari orang lain, maka akan timbul minat membaca dalam dirinya.
Minat membaca merupakan dorongan seseorang untuk membaca. Hal tersebut karena adanya hal menarik yang membuat seseorang ingin membaca (Sutarno, 2006). Minat membaca seseorang berhubungan dengan tujuan membaca. Semakin jelas tujuan seseorang membaca, maka semakin besar kemungkinan seseorang memperoleh informasi yang dibutuhkan dari bacaan tersebut (Nurhadi, 2018). Hal tersebut berarti jika tujuan seseorang membaca ingin mengetahui topik seperti politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain. Seseorang akan lebih mudah menuliskannya ke dalam sebuah tulisan mengenai topik-topik tersebut.
Menulis merupakan kemampuan bahasa terakhir yang harus dikuasai oleh pembelajar. Menulis dalam bahasa Jepang berbeda dengan menulis dalam bahasa Indonesia. Menulis dalam bahasa Indonesia menggunakan huruf alfabet sebaliknya menulis dalam bahasa Jepang menggunakan tiga jenis huruf yaitu huruf hiragana, katakana, dan kanji.
Kemampuan menulis bahasa Jepang mengacu pada proses pemerolehan bahasa kedua, yang diperoleh atau dipelajari setelah menguasai bahasa pertama. Bahasa pertama adalah bahasa ibu yang dipelajari dan digunakan mahasiswa sejak kecil. Sedangkan bahasa kedua adalah bahasa yang baru dipelajari mahasiswa ketika masuk sekolah atau masuk perguruan tinggi. Hal tersebut menyebabkan penguasaan bahasa petama lebih baik daripada bahasa kedua, serta kesempatan untuk menggunakan bahasa pertama lebih banyak daripada kesempatan untuk
menggunakan bahasa kedua. Sesuai dengan pendapat Ellis (1986:19) yang
menyatakan bahwa pembelajaran bahasa kedua pada umumnya percaya bahwa
bahasa pertama (bahasa ibu atau bahasa yang lebih dahulu diperoleh) mempunyai
pengaruh terhadap proses penguasaan bahasa kedua pembelajar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat membaca mahasiswa
bahasa Jepang, untuk mengetahui kemampuan mengarang mahasiswa bahasa
Jepang, serta untuk mengetahui hubungan antara minat membaca dan kemampuan
mengarang mahasiswa bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuantitatif metode korelasi. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner
dan tes kemampuan mengarang. Setelah data terkumpul dilakukan uji korelasi
dengan bantuan SPSS 25.0.
Hasil analisis data yang diperoleh minat membaca dan kemampuan
mengarang mahasiswa angkatan 2019 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
dalam kategori baik. Hasil uji korelasi diperoleh sebesar 0,285. Rentang nilai
tersebut termasuk dalam kategori rendah. Sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dan
kemampuan mengarang bahasa Jepang mahasiswa angkatan 2019 Program Studi
Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan penyebab korelasi tidak signifikan
dikarenakan hubungan kedua variabel tidak memiliki hubungan timbal balik. Hal
ini terlihat dari hasil angket minat membaca dan hasil tes kemampuan mengarang
mahasiswa yaitu mahasiswa memiliki minat membaca rendah tetapi kemampuan
mengarang tinggi, minat membaca tinggi dan kemampuan mengarang juga tinggi,
minat membaca tinggi tetapi kemampuan mengarang rendah, dan minat membaca
rendah dan kemampuan mengarang juga rendah.
Selain empat kategori yang disebutkan di atas, peneliti juga menemukan
adanya hubungan antara minat membaca terhadap item kemampuan mengarang
bahasa Jepang. Diketahui bahwa minat membaca lebih besar pengaruhnya pada
kompetensi pragmatik mahasiswa.
Tidak tersedia versi lain