CD Skripsi
Pengaruh Media Augmented Reality Terhadap Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Raudhaturrahmah Pekanbaru
Julesfa Nursesmita, NIM. 2005111572. Pengaruh Media Augmented Reality Terhadap Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Raudhaturrahmah Pekanbaru. Mengenal bentuk geometri perlu dikenalkan sejak dini dikarenakan akan menjadi dasar bagi anak untuk mengenal konsep matematika selanjutnya. Berdasarkan pengamatan di TK Raudhaturrahmah Pekanbaru ditemukan bahwa kegiatan pembelajaran dalam mengenal bentuk geometri masih rendah hal ini di tandai dengan: 1) sebagian anak belum bias menyebutkan bentuk-bentuk geometri. 2) sebagian anak belum dapat mengelompokkan bantuk-bentuk geometri. 3) anak-anak belum mampu mengidentifikasi ciri-ciri dari bentuk geometri. Seperti bagaimana ciri-ciri dari bentuk lingkaran, segi empat, segitiga, dan lain-lain. Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri yaitu minimnya media yang disediakan guru dalam mengajarkan bentuk geometri. Biasanya guru menggunakan papan tulis, LKA, buku ajar sebagai media untuk mengenalkan bentuk-bentuk geometri.
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak usia 5-6 tahun di TK Raudhaturrahmah Pekanbaru sebelum penerapan media augmented reality. (2) mengetahui kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak usia 5-6 tahun di TK Raudhaturrahmah Pekanbaru sesudah penerapan media augmented reality. (3) Mengetahui besarnya pengaruh media augmented reality terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak usia 5-6 tahun di TK Raudhaturrahmah Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 anak. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pretest dan posttest menggunakan LKA. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t-test dengan menggunakan program SPSS Statistik Ver.22.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan desain pretest-posttest control two group design. Berdasarkan analisis data dan hasil
ii
presentase terhadap pengaruh signifikan, dapat dilihat dari hasil pretest (sebelum perlakuan) pada kelas eksperimen diperboleh nilai 172 dengan presentase 43,2% berada pada kategori MB (Mulai Berkembang). Kemudian melaksanakan perlakuan (eksperimen) dengan menggunakan media Augmented Reality, sehingga nilai posttest yang diterima yaitu 322 dengan nilai rata-rata 80,6% berada pada kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik). Jika dilihat dari data kategori perorangan sebelum menggunakan media Augmented Reality diperoleh data tidak ada anak yang berada pada kriteria berkembang sangat baik (BSB), anak yang berada pada kriteria berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 1 orang anak dengan persentase 5%, anak yang berada pada kriteria mulai berkembang (MB) sebanyak 12 orang anak dengan persentase 60%, dan anak yang berada pada kriteria belum berkembang (BB) sebanyak 7 orang anak dengan persentase 35%. Kemudian setelah diberikan perlakuan media Augmented Reality diperoleh data anak yang berada pada kriteria berkembang sangat baik (BSB) sebanyak 13 orang anak dengan persentase 65%, berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 7 orang anak dengan persentase 35%, dan tidak ada anak yang berada pada kategori Mulai Berkembang (MB) dan Belum Berkembang (BB) dengan persentase 0%.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh setelah diberikan perlakuan menggunakan media Augmented Reality terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri maka dilakukan uji Gain ternomalisasi menunjukkan pengaruh media Augmented Reality adalah sebesar 65,78% yang berada pada kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media Augmented Reality efektif untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia 5-6 tahun di TK Raudhaturrahmah Pekanbaru.
Tidak tersedia versi lain