CD Skripsi
Disfemisme Dalam Konten Youtube Nikita Mirzani
Penelitian ini membahas tentang bentuk disfemisme dan fungsi disfemisme yang terdapat dalam konten youtube Nikita Mirzani. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk disfemisme yang terdapat dalam konten youtube Nikita Mirzani dan apa saja fungsi disfemisme yang terdapat dalam konten youtube Nikita Mirzani. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk disfemisme dan fungsi disfemisme yang dipakai dalam konten youtube Nikita Mirzani.
Data dalam penelitian ini merupakan tuturan pada Nikita Mirzani yang banyak dikenal dengan citra bahasa yang kurang baik atau terlalu frontal serta petutur yang diundang secara langsung oleh penutur pada setiap tayangannya. Sumber data dari penelitian ini adalah konten dalam tayangan akun youtube “Crazy Nikmir Real”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu teknik simak dan teknik catat. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik deskripstif kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif yang berupa kata-kata serta bahasa. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu yeknik reduksi data, teknik penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan data yang menyatakan bentuk dan
fungsi disfemisme. Terdapat tiga bentuk disfemisme diantaranya, bentuk kata, bentuk frasa, dan bentuk klausa. Selanjutnya ditemukan sebelas fungsi disfemisme diantaranya, (1) sarana membicarakan teman bicara, (2) sarana menunjukkan ketidaksepakatan, (3) sarana membicarakan tentang sesuatu yang dipandang rendah, (4) sarana menghina seseorang, (5) sarana menggunakan istilah tabu, (6) sarana makian atau serapan cabul, (7) sarana sebagai perbandingan manusia dengan hewan yang dinilai berperilaku negatif, (8) sarana julukkan atau sapaan dari karakter fisik, (9) sarana makian dengan menggunakan istilah yang diperoleh dari abnormalitas mental, (10) sarana ejekkan kata-kata rasis, (11) sarana menunjukkan ejekkan dan rasa tidak hormat pada karakter yang dituju. Pada penelitian ini
i
ditemukan penggunaaan bentuk kata memiliki jumlah yang lebih banyak daripada bentuk frasa dan bentuk klausa. Berkaitan dengan ini menujukkan bahwa bentuk disfemisme lebih sering digunakan dalam konten youtube Nikita Mirzani, adapun fungsi disfemisme digunakan untuk memperjelas maksud dan tujuan NikitaMirzani dan narasumber menggunakan kata-kata berkonotasi kasar. Dari hasil reduksi data, ditemukan bahwa penggunaan bentuk disfemisme lebih dominan daripada fungsi disfemisme.
Tidak tersedia versi lain