CD Skripsi
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas Vb SD Negeri 13 Gajah Sakti Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis
Masalah yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas VB
SD N 13 Gajah Sakti Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis adalah rendahnya hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata nilai ulangan
IPS Semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 hanya mencapai 62,71 sehingga KKM yang
telah ditetap sekolah 65 tidak tercapai. Untuk itulah guru melakukan PTK untuk
mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match pada siswa kelas VB SD Negeri 13 Gajah Sakti
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis tahun pelajaran 2011 / 2012. Untuk
mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas VB SD N 13 Gajah Sakti Kecamatan Mandau
Kabupaten Bengkalis tahun pelajaran 2011 / 2012 setelah diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe make a match .
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri dari 2
siklus sebanyak 4 kali pertemuan. Yang masing – masing siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas
VB SD N 13 Gajah Sakti Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis dengan jumlah
siswa sebanyak 24 orang.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui
observasi dan tes. Sedangkan model pembelajaran yang digunakan dalam PTK ini
adalah make a match. Make a match adalah model pembelajaran mencari pasangan
dengan menggunakan kartu.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata nilai evaluasi siswa pada
pertemuan pertama siklus I yaitu 63,75 meningkat menjadi 82,50 pada pertemuan
terakhir siklus II. Pada siklus I pertemuan pertama dari 24 siswa hanya 15 siswa yang
tuntas ( 62,50% ) dan pada pertemuan terakhir siklus II meningkat menjadi 23 siswa
yang tuntas ( 95,83% ). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas guru dan
siswa dalam belajar mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan pertama
persentase aktivitas guru sebesar 62,50% dan meningkat pada siklus II pertemuan ke
dua sebesar 87,50%. Sedangkan aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus I
persentase aktivitas siswa sebesar 60,80% dan pada pertemuan ke dua siklus II
persentase aktivitas siswa mencapai 84,11%.
Tidak tersedia versi lain